Kabupaten Bandung, Model Pembangunan Ekonomi Berbasis Dakwah

SOREANG – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengapresiasi visi organisasi Syarikat Islam (SI) yang selaras dengan visi religius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.

Menurutnya, Keselarasan visi ini tak lain karena adanya keterlibatan dan pengakomodasian pendapat tokoh masyarakat dan tokoh agama, dalam membangun Kabupaten Bandung. Hal ini pula menjadi bukti Pemkab Bandung akomodatif terhadap peran rakyat dan tokoh agama dalam pembangunannya.

”Visi Kabupaten Bandung merupakan cita-cita dan kesepakatan kita bersama, yang pada awal perumusannya banyak mengakomodasi pemikiran dan pendapat para ulama,” Kata Dadang disela-sela Pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) SI Jawa Barat (Jabar) di Masjid Al Fathu Soreang, belum lama ini.

Menurut Dadang, dalam menyikapi peran dan partisipasi umat Islam, termasuk SI di dalamnya, sangat berarti bagi keberlangsungan pembangunan daerah Kabupaten Bandung. Ia pun berujar, Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam dituntut untuk berperan optimal dengan program yang jelas dan konkrit, serta turut membantu mendorong pembangunan.

”Kami menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan Muswil SI Provinsi Jabar ini. Mengingat SI memiliki tantangan untuk terus eksis dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara. SI sudah merumuskan berbagai strategi dan program kegiatan yang tertuang dalam visi dakwah ekonomi yang terintegrasi dengan visi daerah,” tuturnya.

Dadang pun meminta ormas Islam di Kabupaten Bandung untuk mensinergikan kegiatan dakwah, pendidikan dan ekonomi mikro, menuju kemajuan umat dan bangsa secara umum dalam bingkai semangat Sabilulungan.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP/Laznah Tanfidziyah) SI Hamdan Zoelva mengatakan visi SI merupakan visi yang diperbaharui untuk menjawab tantangan zaman tanpa melupakan landasan agama dan tanggung jawab dalam berbangsa. Hamdan pun memiliki harapan untuk terimplementasinya visi tersebut dalam waktu 2-5 tahun mendatang, sehingga dampaknya dapat terasa dalam peningkatan ekonomi kerakyatan.

“Tantangan kita pada saat ini adalah, kita sudah merdeka tetapi umat islam masih memiliki masalah ekonomi. Terdapat ketimpangan yang sangat luar biasa, dimana segelintir orang memiliki kemampuan ekonomi yang melimpah dibanding kebanyakan rakyat di negeri ini. Oleh karena kondisi itulah, sejak Kongres Nasional SI ke-40 yang berlangsung di Bandung, dirumuskan visi baru yaitu Dakwah Ekonomi,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan