Jelang Munas, Suara DPD II Jadi Penentu

Kemudian perempuan pertama yang menjadi ketua komisi di DPR. Lalu, anak muda yang mengisi kursi pimpinan komisi. “Ketua komisi dari perempuan, Ibu Meutya Hafid. Sekarang kita yang menjadi pimpinan komisi dan badan, di AKD (alat kelengkapan dewan), 9-nya adalah anak-anak muda. Generasi yang umurnya di antara 40-50,” ucapnya.

Dia membantah jika susunan Fraksi Golkar tidak memperhatikan representasi wilayah. Menurutnya, tidak mungkin setiap perwakilan wilayah menjadi pimpinan di tiap AKD. “Jumlah provinsi ada 34. Sementara kita cuma punya 13 pimpinan. Bagaimana bicara representasi. Kalau dilihat dari 13 ini ada dari Jawa Timur, Jawa Barat, juga NTT. Kemudian ada dari Sulawesi Tenggara. Saya kira cukup representatif,” imbuh Ketua Komisi II DPR tersebut.

Menurutnya, sesama kader Golkar tidak perlu salimh mendiskreditkan kandidat. Jika sudah punya calon, sebaiknya calon itu dipersiapkan secara matang untuk Munas. Tidak perlu mencampuri apalagi menjelek-jelekkan orang lain. (rh/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan