Japan Foundation Ajak 65 Guru Lokakarya Nihongo Partner

BANDUNG – Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru bahasa Jepang, Japan Foundation sebagai pencetus program Nihongo Partner, mengajak 65 guru bahasa Jepang di Jawa Barat mengikuti Lokakarya Refleksi Guru Bahasa Jepang dalam program Nihongo Partner tahun 2018-2019.

Selain dalam upaya meningkatkan kompetensi, lokakarya yang dilaksanakan di Hotel Novotel juga menjadi ajang berbagi ilmu dengan para native speaker dari Negeri Sakura.

Dilansir di laman resmi disdik jabar, para peserta yang ikut pada acara tersebut adalah guru-guru dari 36 sekolah yang menerapkan pembelajaran bahasa Jepang serta memfasilitasi program Nihongo Partner gelombang 10. Sekolah tersebut antara lain SMAN 5 Cimahi, SMKN 1 Cimahi, SMAN 2 Purwakarta, SMK ICB Cinta Wisata, SMK ICB Cinta Niaga, SMA Pasundan 2 Bandung, SMA BPI 1 Bandung, SMK Bina Warga Bandung, SMAN 18 Bandung, SMA Pasundan 9 Bandung, SMAN 1 Jatinangor, SMA Yadika Sumedang, SMAN 1 Lembang, SMAN 1 Baleendah, SMA Laboratorium UPI Bandung, SMAN 1 Margaasih, SMK Marhas Margahayu, SMAN 3 Purwakarta dan SMAN 1 Situraja.

Kemudian diikuti juga oleh SMA Taruna Bakti, SMK Pasundan 3 Bandung, SMKN 1 Karawang, SMKN 1 Mundu Cirebon, SMK Perbankan Indonesia Karawang, SMAN 1 Cimalaka, SMAN 1 Sumedang, SMAN 8 Bandung, SMA Advent Bandung, SMAN 1 Jatiluhur, SMAN 20 Bandung, SMAN Santa Angela, SMAN 1 Margahayu, SMKN 1 Katapang, SMAN 3 Cirebon, SMAN 1 Nagreg, dan SMAN 1 Campaka Purwakarta.

Koordinator Program Nihongo Partner, Mamey Darmawan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari program Nihongo Partner, yakni kerja sama antara Direktorat Jendral Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Pemerintahan Jepang  melalui masuknya para native speaker (relawan yang berkompetensi) ke sekolah guna mengedukasi siswa mengenai pengetahuan seputar Negara Matahari Terbit tersebut.

”Ini adalah program pemerintah Jepang dalam rangka mempromosikan Jepang dalam menyambut Olimpiade tahun 2020, yakni mengirimkan para native speaker ke negara Asia, khususnya ASEAN guna memberikan edukasi seputar Jepang. Baik dari sisi pendidikan, kebudayaan maupun hal lainnya,” kata Mamey, disela-sela kegiatan di Hotel Novotel, Jalan Cihampelas nomor 23-25, Kota Bandung, baru-baru ini.

Menurut Mamey, program tersebut akan membawa dampak pada siswa dan guru disekolah yang ikut melaksanakannya, sebab, siswa jadi lebih tertarik karena belajar langsung bahasa jepang dari orang negara asalnya.

Tinggalkan Balasan