SOREANG – Untuk memenuhi kebutuhan pasar regional dan Nasional, Dinas pertanian optimalkan pengembangan komoditas jagung hibrida di Kabupaten Bandung. Sebab, sampai awal 2019 lahan pertanian jagung mencapai 12 hektar.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Ina Dewi Kania mengatakan, pihaknya terus meningkatkan potensi lahan pertanian jagung untuk kesejahteraan petani jagung.
Dia menyebutkan, berdasarkan data, pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi Rp 3.150 per kilogram. Sehingga, petani jagung akan merasa untung. Namun, harga jagung bisa mencapai harga Rp 4.100 per kilogramnya ketika berada pada musim kering.
’’Harga ini sudah sangat banik, dan petani sudah memiliki keuntungan,’’jelas Ina ketika ditemui kemarin. (24/1).
Dia menuturkna, saat ini luas lahan untuk komoditi jagung masih belum banyak. Namun, untuk hasil produksi Para petani menghasilkan jagung pipilan kering mencapai 7 ton.
Lebih lanjut Ina menjelaskan, pihaknya memiliki binaan 2.290 kelompok tani padi, jagung dan kedelai. Dari ribuan kelompok penghasil jagung yang diunggulkan kabupaten Bandung, berada di kampung Cinarusa Desa Manadalawangi kecamatan Nagreg karena menggarap lahan seluas 85 hektare.
“kelompok tani ini, pernah menjadi juara harapan II tingkat Nasional. Sehingga menjadi percontohan semua petani jagung di Kabupaten Bandung,” kata dia.
Saat dikonfirmasi Camat Nagreg Wawan Setiawan mengatakan, sebagai wilayah percontohan pertanian penghasil jagung terbesar di kabupaten Bandung.
Dia mengatakan, kepada Distan melalui UPT bisa melakukan pembinaan dan bimbingan kepada para petani secara berkelanjutan. Terlebih, produksi jagung asal Nagreg sangat diandalkan.
Selain itu, produksi jagung yang dihasilkan para petani di wilayah Nagreg sangat mendukung pada sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kendati begitu, permasalahan bibit, pupuk, dan pemasaran hasil panen masih menjadi kendala bagi para petani. Sehingga, perlu intervensi dari pemerintah daerah dalam hal dukungan proses produksi pertanian hingga distribusi hasil panen.
“Nagreg memiliki luas lahan pertanian mencapai 3.875 hektare,dengan jumlah petani 58.000 orang. Karena mayoritas warganya sebagai petani, adapun 60 persennya sebagai petani jagung,” kata wawan.