Jadi Favorit di Festival Budaya Antarbangsa

MADINAH – Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Sarpipudin, memberikan semangat kepada para Mahasiswa Indonesia yang turut meramaikan gelaran Festival Budaya Antarbangsa (mahrajan asyuub wa al tsaqofi) ke-8 yang digelar oleh Universitas Islam Madinah (UIM).

Festival yang akan digelar mulai 27 Februari hingga 11 Maret 2019 tersebut diikuti sebanyak 560 peserta yang mewakili 80 negara. Ajang kebudayaan tahunan ini dibuka oleh Gubernur Madinah, Pangeran Faisal bin Salman bin Abdul Aziz, dan ditutup oleh Rektor UIM, Dr. Hatem bin Hassan Al-Marzouqi, dengan pembagian aneka hadiah dan pengharagaan bagi peserta untuk kategori stan stand terbaik dan juga pengunjung yang beruntung.

Kehadiran orang nomor satu di KJRI Jeddah menjadi penyemangat bagi para mahasiswa yang secara suka rela membaktikan waktu, tenaga dan mencurahkan pikiran untuk menyiapkan secara total berbagai perlengkapan pameran.

”Terima kasih telah berperan aktif mempromosikan Indonesia dan memperkenalkan kekayaan budaya kita kepada masyarakat Saudi melalui kegiatan mahrajan ini,” ucap Mohamad Hery Sarpipudin, kepada para mahasiwa yang turut mendampinginya bersama rombongan dari KJRI Jeddah saat berkeliling ke sejumlah stan.

Menurut Muhammad Zuhair, ketua panitia untuk perwakilan Indonesia,  sejak digelar delapan tahun silam di halaman kampus, ajang festival kebudayaan ini terus berkembang dan semakin dikenal luas masyarakat Saudi dan warga asing di Arab Saudi.

”Event ini telah menjadi event besar dan sudah berskala nasional, tidak hanya untuk Universitas, atau kota Madinah saja, bahkan bagi negara Saudi secara keseluruhan. Hal itu ditandai dengan kehadiran banyak duta besar dari berbagai negara ketika acara pembukaan berlangsung,” ujar Zuhair.

Dalam gelaran budaya tahun ini, stan perwakilan Indonesia menampilkan berbagai bentuk kerajinan tangan, miniatur, galeri foto, aneka hidangan serta beberapa busana khas Indonesia dengan mengangkat tema Adat Dayak sebagai corak utamanya.

Menurut catatan panitia penyelenggara, setiap harinya festival ini dikunjungi tak kurang dari 5000 pengunjung.

Sementara itu, salah seorang pengunjung yang tidak mau disebutkan namanya mengaku senang dengan gelaran festival ini  karena memperoleh kesempatan mengenal kebudayaan dari 80 negara dalam satu atap.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan