Ini Motif Kecelakaan Beruntun di Cipali

CIREBON – Kecelakaan beruntun di tol Cikampek-Palimanan terjadi, Senin (17/6), dini hari menewaskan 12 orang dan 24 orang lainnya luka, diduga karena sabotase. Salah seorang penumpang menyerang sopir sehingga menyebabkan sopir hilang kendali.

”Kecelakaan terjadi di KM 150 Cipali, sebuah Bus Safari Dharma tiba-tiba hilang kendali sehingga menyeberang ke arus yang berlawan, arah jalan Cirebon-Jakarta,” Kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi melalui rekaman wawancara yang diterima Jabar Ekspres dari Humas Polda Jabar, AKBP Trunoyudho, Senin (17/6).

Dia mengatakan, kecelakaan beruntun tersebut disebabkan berawal dari seorang penumpang yang menyerang sopir. Sehingga menyebabkan sopir kehilangan kendali dan masuk ke jalur yang berlawanan. Pelaku diketahui Ansor, 29.

Walhasil, tabrakan beruntun terjadi antara tiga kendaraan: Bus Safari Dharma, dua mobil pribadi dan sebuah truk pengangkut.

“Sopirnya meninggal dunia, setelah kita ke Rumah Sakit dan menanyakan kepada saksi, seorang Ibu usia 49 pekerjaan swasta yang duduk dibelakang kursi sopir. Dia mengatakan kepada saya bahwa ibu itu duduk di belakang sopir, si sopir dan keneknya itu awalnya telepon-teleponan, lalu setelah itu ada salah seorang penumpang yang menyerang datang kepada sopir dan mengabil alih kemudi, dan setelah itu saya tidak sadar,” Kata saksi mata kepada Kapolda Jabar.

Dari saksi ibu tadi, kata dia, pihaknya bisa tahu siapa orang yang menyerang sopir itu. ”Saya tanya seorang laki-laki yang bernama Ansor, 29, pekerjaannya seorang securiti. Saya tanya kenapa mas menyerang sopir?” kata Rudy kepada Ansor.

Menurut Ansor, bahwa sopir dan kenek akan membunuh dia. ”Saya mau dibunuh sama sopir dan keneknya dari pembicaraan telepon,” kata Rudy menuirukan keterangan Ansor.

”Setelah itu kita lakukan tes urin kepada Ansor. Hasil urinnya ternyata negatif, tapi yang pasti penyebab kecelakaan ini karena dia yang berusaha mengambil alih dan menyerang sopir yang sedang mengemudi,” ungkapnya.

”Maka dari itu akan kami dalami apa yg menyebabkan dia tiba-tiba menyerang sopir. Apa betul sopir dan kenek tiba-tiba akan membunuh penumpangnya?” tegas Rudy.
Rudy mengungkapkan, percakapan dalam terlepon tersebut harus didalami. Terutama pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Ansor ini.

Tinggalkan Balasan