JAKARTA – Timnas Indonesia U-19 berhasil membungkam Timnas U-19 Timor Leste dengan skor 3-1 pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-19 Grup K di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11) malam.
Pelatih Timnas Indonesia Fakhri Husaini mengaku kemenangan 3-1 atas Timor Leste di laga kualifikasi Piala Asia U-19 2020 Grup K tak mudah. Ada tekanan yang membuat pemainnya kurang maksimal.
”Laga pertama selalu tidak mudah buat kami. Apalagi kami lihat memang pemain di bawah 19 tahun masih terkendala masalah itu. ada harapan dari masyarakat yang terlalu besar, dan itu terbukti,” katanya, dalam jumpa pers usai laga.
Akibatnya, permainan yang sudah rapi dan apik diperagakan dalam latihan, tak muncul dalam pertandingan. Banyak salah kontrol, passing, dan juga blunder dilakukan. Beruntung, lawan hanya mampu membuat satu gol, sebaliknya Indonesia mencetak tiga gol.
Harapan masyarakat Indonesia yang tinggi agar tim Garuda Asia ini tampil maksimal dan meraih kemenangan demi kemenangan di kandang, menjadikan permainan tak lepas. Karena itu, Fakhri memastikan bakal melakukan evaluasi dan dia optimistis, tekanan itu bisa berkurang di laga selanjutnya.
”Masih ada yang perlu kami perbaiki. Karena kami lihat memang ada kekurangan di beberapa lini, masih ada kesalahan, kami harus lebih baik lagi di laga selanjutnya,” ucap Fakhri.
Sementara itu, div odium VVIP terlihat Ketua Umum PSSI terpilih, M Iriawan. Saat dia masuk, suporter sempat meneriakkan nama Luis Milla, mantan Pelatih Timnas Indonesia. ”Milla, Luis Milla, Luis Milla,” teriak penonton.
Dengan senyumnya yang khas, pria yang karib disapa Iwan Bule itu tampak melambaikan tangan. Memang, saat ini PSSI sudah memutuskan untuk menggantikan Pelatih Timnas Indonesia senior Simon McMenemy. Ada dua sosok yang disebutkan, selain memanggil kembali Milla, ada juga nama pelatih asal Korsel, Shin Tae Yong.
Tapi, netizen dan suporter, sebagian besar berharap Milla kembali karena secara permainan, Indonesia terlihat rapi dan apik. Berbeda dengan besutan Simon yang buruk dan di Pra Piala Dunia 2022, Indonesia selalu kalah. (dkk/jpnn)
