Imlek di Bandung Membara

BANDUNG – Perayaan Imlek di Kota Bandung nyaris membuat panik. Sebab, di tengah kekhusukan beribadah, Klenteng Samudra Bhakti Bandung, terbakar.

Insiden kebakaran tersebut membuat umat yang tengah beribadah merayakan tahun baru Imlek, panik dan berhamburan keluar dari vihara.

Terlebih, material bangunan sebagian besar terdiri atas kayu tua. Hal ini berdampak api cepat membesar dan bangunan pun cepat hangus.

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto menjadi salah satu saksi terbakarnya. Saat kebakaran terjadi, dia memang tengah memantau prosesi perayaan Imlek di vihara itu.

Agung yang sedang meman­tau prosesi ibadah perayaan Imlek, dikejutkan dengan api yang muncul dari bangunan Klenteng Samudra Bhakti.

Peristiwa terbakarnya ba­gian bangunan Klenteng Samudra Bhakti ini terjadi sekitar pukul 10.41 WIB. Dia menduga api berasal dari gudang penyimpanan lilin.

”Saya tahu persis kejadian­nya dari awal, karena saya sedang mantau di sini. Du­gaan kami ini kebakaran dari gudang penyimpanan lilin yang terlalu berdekatan dengan tempat daur ulang,” kata Agung di lokasi, Jalan Kelenteng, kemarin (5/2).

”Ini kan bangunan sebagian besar terbuat dari kayu dan berumur ratusan tahun juga. Jadi apinya cepat (membesar),” sambungnya.

Agung langsung pemadaman kebarakan. Sebanayak 10 mo­bil pemadam kebakaran di­kerahkan untuk menjinakkan si jago merah.

Salah satunya, jamaah Wi­hara Samudra Bhakti Bandung Udin, yang tengah melakukan ibadah. Awalnya semua berja­lan lancar dan tenang saat melakukan ibadah. Namun ketika hendak selesai ada letu­pan dan asap tebal dari salah satu area yakni penyimpanan lilin yang sedang menyala.

”Saya keluar, api sudah ada ini dari lilin kan, karena ada bahan minyak. Saya posisinya sudah mau keluar dan bareng dengan Kapolda Jawa Barat, eh ada asap hitam di atas. Wah ada apa ini ternyata ada api dan saya keluar asap hitam, ngebul,” kata Udin di lokasi kejadian, Selasa (5/2).

”Ada banyak jamaah, sekitar ratusan tengah beribadah. Se­mua seluruh keluar saya mau keluar, awalnya ribut-ribut dikira sabotase. Ternyata ke­bakaran kami ikuti instruksi untuk keluar,” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan