Ikan Mati Diduga Akibat dari Limbah

NGAMPRAH– Diduga akibat terkontaminasi limbah, ikan milik nelayan di Kolam Jaring Apung (KJA) di Desa Galangang sampai Kampung Cihurip Desa Pangauban Kecamatan Batujajar, serta kawasan Maroko Cihamirung Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat tiba- tiba mati secara massal sehingga para petani ikan merugi.

Sungai yang biasa bersih, kali ini berubah menjadi hitam pekat dan sangat bau menyengat. Sehingga mengakibatkan perhatian para nelayan, serta warga setempat. Banyak terdapat ikan mati mulai ikan nila, maupun jenis ikan lainya.

Dani, salah satu pemilik kolam menyayangkan banyaknya ikan mati. Dirinya mengira, ikan miliknya saja yang mati, namun ternyata ikan milik nelayan lainnya juga ikut mati.

“Saya kira hanya milik saya saja, ternyata semua teman yang lain juga merasakan yang sama, dan yang mati malah jadi banyak dan bukan hanya ikan Nila saja,” kata Dani baru-baru ini.

Beberapa nelayan yang sedang berkumpul saat itu langsung memberikan gambaran tentang kerugian mereka yang bervariatif, dari Rp 18 juta hingga Rp 20 juta. “Kerugian bisa mencapai Rp 20 jutaan,” katanya.

Hal senada diutarakan Misbah. Nelayan yang juga Ketua RW ini juga mengeluhkan hal yang sama. Sebab, kerugian ini bukan hanya dialami oleh pemilik KJA Batujajar saja, melainkan daerah lainpun sama.

“Kerugian besar sangat dirasakan karena ikan pada mati. Nelayan juga jadi bingung kenapa bisa seperti ini dan tidak hanya terjadi wilayah kami saja melainkan di daerah lainnya,” katanya.

Dengan kondisi hal seperti ini, para nelayan serta pemilik kolam KJA berharap ada kepedulian pihak terkait untuk ikut memantau jika ada perusahaan nakal yang membuang limbahnya ke perairan Sungai Saguling ini.

“Harapan kami dari warga agar para perusahaan yang membuang limbah untuk ditindak oleh pemerintah. Sebab, ini sudah merugikan warga terutama nelayan yang sehari-sehari bekerja seperti ini,” tandasnya. (drx)

Tinggalkan Balasan