Hama Monyet Rambah Pemukiman

DARMARAJA – Kesal dengan serangan hama monyet, warga Desa Ranggon Kecamatan Darmaraja berinisiatif membuat perangkap. Dampak dari banyaknya hama monyet yang ada di sekitar lahan perkebunan dan pertanian milik masyarakat itu, sangat buruk.

Hal itu, sering kali membuat para petani merugi saat menanam palawija di kebun yang berdekatan dengan hutan. Hal itu menjadi salahsatu faktor tidak produktifnya lahan.

Salah seorang warga Desa Ranggon, Diding Riswandi menuturkan, hama monyet sudah ada sejak dulu. Pasalnya, tanah kebun milik warga berdampingan dengan hutan yang ada di wilayah desa tersebut. Namun untuk saat ini, jumlah monyet semakin bertambah, bahkan sudah berani merambah ke pemukiman.

“Hama monyet sudah semakin menjadi, bahkan sekarang sudah merambah ke pemukiman. Ini perlu dilakukan tindakan segera,” katanya saat ditemui di sekitar Desa Ranggon, kemarin (18/2).

Warga menilai, jika tidak dilakukan pengurangan habitatnya, maka dikhawatirkan akan ada perusakan yang berkelanjutan pada tanaman milik petani. Bahkan bisa menjadi penyebab turunnya semangat petani untuk berkebun dan menimbulkan lahan tidak produktif. “Takutnya, kalau seperti ini terus akan merusak mental masyarakat juga,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Ranggon, Oo Somantri menyebutkan, terkait pembuatan perangkap untuk hama monyet, saat ini sudah mulai dioprasikan. Namun pihak desa, masih dilematis.

Sebab, monyet itu salahsatu hewan yang dilindungi, tapi di sisi lain kehadiran monyet di wilayah Desa Ranggon menjadi hama yang merugikan masyarakat. “Kami bingungnya, kalau nanti monyet itu tertangkap, harus dikemanakan,” katanya.

Untuk saat ini, pihaknya berencana membuat penampungan/kandang untuk monyet tersebut. Namun hal itu, tidak bisa untuk jangka panjang. Sebab, jumlah monyet yang ada di wilayah perkebunan desa tersebut jumlahnya sangat banyak.

Selain itu, bila monyet itu di tampung, maka harus diberikan makan sehingga perlu biaya. “Rencananya kita akan buat penampungan, tapi tidak bisa untuk waktu yang panjang. Oleh sebab itu, kita minta adanya solusi dari pemerintah,” harapnya. (eri)

Tinggalkan Balasan