Ginting Bidik Trofi Juara Malaysia Master

JAKARTA- Anthony Sinisuka Ginting siap mengawali tahun 2019 dengan meraih gelar juara. Atlet 22 tahun ini mengincar trofi perdananya di Malaysia Master 2019 yang akan bergulir 15-20 Januari.

Tahun 2018, Ginting sukses meraih dua gelar juara di Indonesia Masters 2018 dan Tiongkok Terbuka 2018. Ia berharap tahun ini bisa lebih banyak membawa pulang trofi juara.

“Sudah lebih siap lah untuk mengawali tahun 2019 ini. Mudah-mudahan tahun ini gelarnya lebih banyak dari tahun lalu. Apalagi kan sudah mulai perhitungan menuju Olimpiade,” kata Ginting, kemarin.

Pada babak pertama di Malaysia Masters 2019 nanti, Ginting akan berhadapan dengan Khosit Phetpradab (Thailand). Ginting kemungkinan baru akan menemui jalan terjalnya di babak perempat final, di mana ia berpotensi bersua dengan Chen Long (Tiongkok).

Meski punya catatan cukup baik dan sudah pernah menundukkan semua pemain top dunia, Ginting tak mau jemawa. “Saya nggak mau fokus untuk target capaian dulu. Saya mau melakukan yang terbaik di setiap pertandingannya nanti. Nggak ada lawan yang bisa dipandang sebelah mata,” katanya.

Menghadapi turnamen perdananya di tahun 2019, Ginting juga mengaku sudah mengembalikan kekuatan fisiknya seperti sedia kala. “Persiapannya lebih banyak ke fisik. Karena kemarin habis liburan walaupun tetap latihan, tapi kan nggak full kaya program di pelatnas,” katanya

Hal berbeda dialami PBSI dengan mengambil sikap tegas kepada Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira yang diam-diam bermain di liga bulu tangkis internasional. Wahyu dihukum selama enam bulan ke depan, dan tidak bisa mendapatkan fasilitas apapun dari PBSI.

Untuk diketahui, Wahyu sedang dihukum oleh PBSI setelah kedapatan bermain di liga bulu tangkis Malaysia pada akhir tahun 2018 lalu. Wahyu diskors karena berdasarkan aturan PBSI, hanya pemain profesional independen yang boleh main di liga.

“Saya rasa atlet harusnya sudah tahu kalau main di liga ya harus di luar timnas. Dengan begini kan otomatis dia menyalahkan aturan. Kita skorsing dia, dan kita tidak berikan fasilitas,” kata Susy.

Susy merinci, fasilitas yang tidak dapat dimanfaatkan Wahyu di antaranya adalah pemberangkatan turnamen dan kesehatan. Untuk latihan, PBSI sendiri masih memperbolehkannya berlatih secara cuma-cuma di pelatnas PBSI.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan