Giliran Kapital Diseret Jadi Terdakwa

BANDUNG– Band metal dari Kalimantan, Kapital diseret ke kursi terdakwa dalam gelaran Pengadilan Musik edisi ke-38 DCDC Djarum Coklat. Band dengan genre musik rock ini diisi lima pemuda asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dengan resmi dibentuk pada 2004.

Formasi awal mereka terdiri dari Akbar Haka (vokal), David Haka (gitar), Wibi Wibawa alias Beng (bass), Dhani Arinda (gitar) dan Ivan Fahrani (drum). Mereka menamakan diri sebagai The Pistol.

Seiring dengan perubahan tren di dunia musik, para personel mulai melakukan eksplorasi di genre musik yang berbeda, hingga akhirnya mereka menemukan paduan musik yang serasi antara heavy metal dan hardcore. Mereka menyebut musik mereka dengan metalcore.

Bersamaan dengan perubahan arah musik, akhirnya pada tahun 2008 mereka resmi berganti nama menjadi Kapital. Setahun bekerja keras membangun visi dan karakter musik yang baru, album perdana berjudul Metalmorphosis (Distorsi Records/2009). Dengan single andalan “Sistem Munafik” dan “Tak Bernyawa”, nama Kapital bisa hadir dan ikut meramaikan dinamika musik ekstrem di Indonesia.

Terbukti, CD album perdana ini terjual sekitar dua ribu keeping, sebuah prestasi dan menjadi kebanggaan sebagai band metal lokal yang berasal dari Kalimantan Timur. Pada 2010, Kapital kembali masuk studio menyiapkan album kedua. Kapital merilis album kedua berjudul Reinkarnasi (Distorsi Records/2011). Dengan modal dua album, Kapital menghajar berbagai festival di kawasan Kalimantan.

Di tengah proses bongkar pasang personel, Kapital tetap fokus berkarya dan kembali masuk studio rekaman untuk menyelesaikan album ketiga mereka. Symphoni Kegelapan (Distorsi Records/2012) dirilis dan mendapatkan perhatian luas dari metalhead nusantara.

Di tengah kesibukan melakukan pertunjukan di berbagai daerah di Indonesia, Kapital kembali merilis berbagai album, seperti Teror Dari Belantara (Demajors/2014), album mini Anonymous (Distorsi Records/2015) dan Semesta Rawa (Armstretch Records/2017).

Menginjak usia 15 tahun di 2019 ini, Kapital yang kini diperkuat oleh Akbar Haka (vokal), Arie Wardhana (gitar), Baken Nainggolan (gitar), Arriezky Pratama (bass) dan Ewien Saputra (drum) merilis album ke-tujuh bertajuk Mantra (Armstrech Records/2019). Album Mantra disebut-sebut akan melampaui ekspektasi para Peluru Tajam Indonesia (sebutan untuk penggemar Kapital).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan