Garudafood Gelar RUPS Perdana Soal Laporan Tentang Kinerja Perseroan

JAKARTA – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (“Ga­rudafood”) dengan kode saham “GOOD” hari ini mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilanjutkan dengan Rapat Umum Pe­megang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan diakhiri dengan Paparan Publik Ta­hunan perdananya setelah IPO Oktober 2018.

Adapun 5 agenda RUPST, sa­lah satunya membahas ten­tang pembagian dividen sebesar Rp 17,- per lembar saham yang akan dibagikan pada Mei 2018. Selain itu, Perseroan juga mencatat pertumbuhan sebe­sar 7,6% atau sebesar Rp 568 miliar. Kontribusi penjualan di 2018 didominasi dari seg­men makanan yaitu sebe­sar 85,12% dan secara geo­grafis bersumber dari pasar domestik sebesar 93,95%.

“Tahun 2018, kami dapat tumbuh sekitar 7,6%, selain itu Laba bersih sebelum efek penyesuaian laba merging entity juga tumbuh 19,01% atau sebesar Rp 68 miliar menjadi Rp 425.48 miliar. Dari laba tersebut, yang dapat diatribusikan ke pemilik induk sebesar Rp 404.93 miliar dan ini meningkat dari tahun se­belumnya. Untuk laba per lembar saham, ikut bertumbuh sebesar 10,03% menjadi Rp 56,79 per lembar sahamnya”, ujar Paulus Tedjosutikno, Direktur Garudafood di Hotel Arosa-Jakarta (30/4).

Selain itu, total Aset Per­seroan tahun 2018 bertum­buh 18,19% atau sebesar Rp 648 miliar. Total Liabilitas mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu sebesar -25,25% atau turun sebesar -582 miliar. Total Ekuitas bertum­buh 97,7% atau sebesar Rp 1.230 miliar. Untuk rasio keu­angan Perseroan di tahun 2018 untuk Current Ratio sebe­sar 1,18 kali; Debt to Equity Ratio adalah sebesar 0,21 kali; Debt Service Coverage Ratio Perseroan adalah 8,84 kali dan Debt to Ebitda Ra­tio adalah 0,61 kali.

Adapun seputar terkait peng­gunaan dana penawaran umum perdana setelah diku­rangi dengan biaya emisi, maka total pendapatan pe­nawaran umum saham per­dana adalah sebesar Rp 37.33 miliar yang seluruhnya di­gunakan untuk penambahan modal kerja dan peng­embangan Perseroan.

Saat ini, Garudafood men­goperasikan 4 (empat) fasili­tas produksi yang tersebar di pulau Jawa yaitu 1 (satu) lo­kasi di Rancaekek, Jawa Barat, 2 (dua) lokasi di Pati, Jawa Tengah, dan 1 (satu) lokasi di Gresik, Jawa Timur. Rata-rata utilisasi mencapai 70% dari total kapasitas untuk mendukung produksi produk-produk yang dihasilkan Per­seroan. Seluruh fasilitas pro­duksi Perseroan telah dilen­gkapi dengan sertifikat Halal, ISO 22000: Food Safety Ma­nagement System dan serti­fikat SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk seluruh produk Biskuit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan