FSI Unjani Gelar Workshop

CIMAHI – Jika mengacu pada Peraturan Menteri (Per­men) Pendayagunaan Apa­ratur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) nomor 16 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke­budayaan (Permendikbud) nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, maka peraturan tersebut menjadi kendala bagi para guru Sekolah Me­nengah Kejuruan (SMK) Mata Pelajaran (Mapel) Kimia.

Pasalnya, selama ini pelajaran kimia hanya diajarkan di kelas X saja, sehingga para guru SMK Mapel Kimia hanya mendapat porsi 12 hingga 16 jam menga­jar pada setiap minggunya. Padahal berdasarkan Permen tersebut minimal guru harus mengajar selama 24 jam dalam seminggu.

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Jawa Barat, Dra Nevoyanti MM mengatakan, untuk memenuhi lama mengajar maka para guru kimia harus mempu­nyai tugas tambahan. Salah satunya dengan menjadi ke­pala laboratorium.

”Beban Kepala Laboratorium ini lah yang cocok sebagai tu­gas tambahan mereka agar dapat menutupi syarat jam kerja itu,” kata Nevoyanti, usai mengikuti Workshop Bim­bingan Teknis Kepala Labo­ratorium Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia Tingkat SMK se-Jabar di Gedung Fakultas Sains dan Informatika (FSI) Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani), baru-baru ini.

Namun, untuk menjadi Ke­pala Laboratorium, lanjutnya, para guru tersebut harus me­miliki sertifikat dari satu lem­baga yang telah terakreditasi. Untuk itu lah, pihaknya beker­jasama dengan Unjani menga­dakan Workshop Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium Sekolah guru mata pelajaran Kimia tingkat SMK se Jabar.

”Kami memfasilitasi para guru untuk melakukan pela­tihan ini. Alhamdulillah Un­jani memberikan pelatihan ini secara gratis. Semuanya dibiayai pihak Unjani,” be­bernya.

Dalam pelatihan yang dilaks­anakan Kamis (18/7) itu ada sekitar seratus guru kimia SMK se-Jabar yang hadir. Mereka diberikan pengetahuan se­bagai kepala laboratorium oleh Dekan Fakultas Sains dan Informatika Unjani.

Dia berharap kerjasama ini akan terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan lain se­perti praktek kimia terapan yang merupakan program dari Kemendikbud dengan metode teaching factory.

Tinggalkan Balasan