Forkom Kesehatan Jabar Dorong Gaya Hidup Sehat Masyarakat

BANDUNG– Forum Komunikasi (Forkom) Kesehatan Jawa Barat resmi dibentuk pada Selasa (10/19) di Hotel el-Royal, Jalan Merdeka, Bandung. Dalam acara tersebut diisi dengan kegiatan deklarasi secara bersama yang disaksikan langsung oleh jajaran Dinas Kesehatan Jawa Barat. Untuk diketahui, sebelum terbetuk Forkom Kesehatan Jawa Barat, semula namanya adalah Forum Komunikasi Imunisasi Jawa Barat.

“Perubahan nama itu karena semakin kompleksnya permasalah kesehatan di Jawa Barat, maka perlu pengembangan sayap dan jaringan lebih luas lagi biar jangkauannya lebih banyak,” kata Ketua Forkom Kesehatan Jawa Barat, Dra H. R.Ela Giri Kumala M. M.Pd, kemarin.

Latar belakang dari perubahan nama tersebut, kata dia, lantaran skup imunisasi sendiri bagian dari kesehatan, sehingga istilah kesehatan secara harfiah akan mencakup aspek lainnya seperti imunisasi, stunting, TBC, kecanduan rokok, kanker, stroke atau permasalahan kesehatan lainnya yang masih menjadi indikator angka kematian.

“Forum komunikasi imunisasi sendiri sudah terbentuk di tahun 2016 lalu, dipertemukan sekaligus dimediasasi oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat, kemudian kita juga melibatkan ormas-ormas besar, media dan organisasi profesi serta akademisi,” terangnya.

Ela menyebutkan, selama tiga tahun terakhir, pihaknya sudah melakukan berbagai kegiatan berkenaan dengan imunisasi seperti, penyuluhan peran agama dan lomba bayi sehat, program peduli lansia dan senam sehat, pelatihan motivator imunisasi se-Jawa Barat. “Seluruh kegiatan ini tidak menggunakan APBD, tapi swadaya anggota, hanya saja kita minta kerja sama,” terangnya.

Kegiatan lainnya yang sudah dilakukan, lanjut Ela, melakukan bimbingan imunisasi pranikah. Para calon pengantin harus melakukan pengecekan imunisasi sebelum mantenan, karena selain sehat rohani, aspek jasmani juga harus diperhatikan.

Oleh karena itu, dengan pergantian nama ini, kata Ela, akan berpengaruh pada skup program kerja, kalau sebelumnya hanya pada skup imunisasi tapi setelah ini lebih luas.

Tahap awal akan terfokus pada penyusunan strukturisasi dan program kerja, salah satunya ialah program kerja penanganan stunting. “Kita juga melibatkan OPD agar Jabar Sehat akan menjadi media promosi dan informasi,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani Gelung Sakti menilai, kolaborasi ini akan sangat positif terutama dalam pengentasan penyakit yang mengganggu kesehatan.

Tinggalkan Balasan