Festival Literasi Citarum Tingkatkan Minat Baca Masyarakat

NGAMPRAH – Taman Baca Masyarakat (TBM) Bening Saguling, Kampung Babakan Cianjur, Desa/Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat akan membangun kesadaran lingkungan melalui dunia literasi pada Festival Literasi Citarum yang akan digelar pada 21-22 September.

Pendiri Yayasan Bening Saguling Indra Darmawan mengungkapkan, festival tersebut digelar untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Sasaran utamanya, para pelajar tetapi terbuka juga untuk masyarakat umum.

“Untuk ikut kegiatan ini, peserta diharuskan membawa sampah plastik berupa botol kemasan air minum, yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan,” ujarnya, kemarin.

Dalam kegiatan yang didukung Balai Bahasa Jawa Barat itu, para peserta akan didorong untuk membuat tulisan ataupun gambar yang menggugah untuk terciptanya kesadaran lingkungan. Mereka akan dipandu oleh sejumlah pemateri yang berpengalaman, di antaranya penulis nasional Gol A Gong.

Menurut Indra, kegiatan tersebut sudah digelar sejak beberapa tahun lalu, tetapi dengan nama yang berbeda. Meski demikian, tujuannya tetap sama, yakni membangun kesadaran lingkungan. Dari setiap kegiatan tersebut, respons masyarakat sangat antusias.

“Termasuk untuk kegiatan tahun ini, sudah banyak pendaftar baik dari dalam maupun luar daerah. Mereka mendaftar baik secara pribadi maupun melalui sekolah. Alhamdulillah, banyak yang antusias,” ujarnya.

Dia menegaskan, kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tugas aktivis dan instansi yang terkait dengan lingkungan. Namun, juga menjadi kewajiban semua elemen masyarakat.

“Untuk itu, melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran lingkungan ini terbentuk sejak dini. Dan selanjutnya, melalui dunia literasi, mereka bisa menginspirasi banyak orang untuk memiliki kesadaran lingkungan,” ujarnya.

Di yayasan yang dikelolanya, Indra juga membangun kesadaran masyarakat sekitar untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Di antaranya, dengan memanfaatkan eceng gondok di Sungai Citarum yang selama ini dianggap sebagai tanaman pengganggu, tetapi bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah KBB Rahadian Setyadi mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh kegiatan Festival Literasi Citarum 2019 ini. “Kegiatan tersebut tentu memberikan dampak positif terutama dalam membangun dunia literasi di tengah masyarakat,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan