Enam Nama Tergusur, Risma Masuk Struktur

JAKARTA– Tidak hanya konstruksi soal penguatan posisi menteri, PDI Perjuangan sekan memperlihatkan dominasinya dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Ini diperlihatkan dengan manuver mengejutkan beberapa pekan terakhir.

Kejutan kali ini yang disuguhkan parpol besutan Megawati Soekarno Putri itu dengan mendepak sejumlah nama dari struktur pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP periode 20192024. Dan salah satu nama yang muncul kepermukaan yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ia didapuk sebagai ketua DPP bidang kebudayaan. Ini diperlihatan oleh sang Ketua Umum dengan melantik dirinya sebagai pengurus baru yang sekaligus menandai berakhirnya rangkaian Kongres V PDIP di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Sabtu (10/8).

Struktur baru itu tetap berisi 27 pengurus. Terdiri atas ketua umum, sekretaris jenderal (Sekjen) dan 3 wakil Sekjen, bendahara dan dua wakil bendahara, serta 19 ketua bidang. Masuknya Risma sudah pasti dengan pertimbangan matang. “Dengan kiprahnya sebagai wali kota dua periode, Bu Risma kami harapkan bisa mencari solusi ancaman kebudayaan, kata Megawati dalam rilis yang diterima, kemarin (11/8).

Menanggapi hal ini, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Risma terbukti sebagai kader yang bagus. Keberhasilan Risma sebagai wali kota, papar dia, bisa memberikan pengaruh positif. Risma diharapkan ikut mengatasi masalah kebudayaan yang bisa mengancam persatuan. “Karena persoalan-persoalan intoleransi ancaman perpecahan bangsa. Salah satu caranya bisa dengan pendekatan kebudayaan,” papar Djarot.

Risma mengaku tak tahu akan mendapat kepercayaan tersebut. Posisinya di Surabaya. Sekitar pukul 11.00, dia mengadakan konferensi pers tentang Yayasan Kas Pembangunan (YKP) di ruang kerjanya. Saat awak media meminta konfirmasi tentang jabatan barunya tersebut, Risma kaget. “Arek-arek iki senengane kok ndisiki kerso,” ujar Risma.

Namun, begitu disodori struktur lengkap DPP PDIP mulai ketua umum hingga bendahara, Risma baru percaya. “Yo opo, dadi opo? Kebudayaan? Eh, iyo e,” ujar Risma yang mengenakan baju batik dominan merah dengan nada terperanjat. Risma memang menghadiri kongres di Bali saat pembukaan Kamis (8/8), tapi langsung pulang malamnya.

Risma menjadi kader PDIP sejak 2015, saat hendak maju dalam pilwali untuk periode kedua. Tapi, dia pun belum pernah mendapatkan posisi di DPC maupun DPD. Aku kan belum pernah menjadi pengurus partai juga. Jadi, belajar lah, nanti dilihat, ungkap Risma.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan