Mendorong Masyarakat Lebih Peka Kepada Sesama

Di tengah banyaknya kasus kemanusian, Jabar Quick Response (JQR) dipandang sebagai jawaban atas kegusaran banyak pihak. Sebab, dengan JQR masyarakat menjadi lebih peduli tidak hanya pada diri sendiri tapi dengan warga sekitarnya.

Jabar Quick Response adalah kanal aduan kemanusiaan bagi masyarakat Jawa Barat program prioritas hasil inovasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Uu Ruzhanul Ulum. Program ini diresmikan pada 18 September 2018 dan hadir untuk memberikan solusi atau pertolongan pertama bagi permasalahan yang bersifat kemanusiaan dan darurat.

JQR memiliki tujuan besar sebagai Gerakan Sosial (Civil Society Movement) sekaligus inovasi atas keseriusan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar untuk memberikan keputusan atau solusi pertolongan pertama (first aid) bagi warga.

Di bawah kepemimpinannya, Kang Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil— berusaha menghadirkan pemerintahan yang cepat tanggap terhadap curahan hati masyarakat. ”Seperti dalam visi misi kami, bahwa kami ingin negara itu lebih dekat kepada masyarakat,” kata Emil, beberapa waktu lalu.

RUMAH SINGGAH: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Atalia Praratya (kiri) saat meresmikan Rumah Singgah Humanis alias Rangganis di Jalan Wastukencana No. 73 Bandung, Selasa (20/8) lalu.

”Kami bukan dokter, tapi relawan. Meski demikian, setiap penindakan aduan ke masyarakat, kami selalu membawa dokter. Minimal dari puskesmas setempat,” kata Ketua Pelaksana Harian JQR, Hanief Mohammad kepada Jabar Ekspres, beberapa waktu lalu.

Hanief mengatakan, sejak hari pertama diresmikan, JQR memang kebanjiran aduan, laporan hingga keluhan. Jumlah laporan warga tersebut kebanyakan mengenai persoalan kemanusiaan seperti kesehatan, pendidikan, kemiskinan, dan lainnya.

”Pada awal diresmikan, ada 5.200 laporan yang masuk, baik itu benar ada persoalan kedaruratan hingga memang sekadar iseng. Seiring berjalannya waktu, aduan makin terstruktur,” ungkap Hanief sambil menambahkan, JQR memiliki 5 operator, 5 verifikator dan 30 tim lapangan non ASN.

Tidak hanya itu, laporan, aduan hingga keluhan dari masyarakat juga kerap menyesuaikan pada musim. Pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi, banyak masyarakat yang bertanya mengenai informasi yang benar. Soal kekeringan, hujan di Bandung yang langsung berdampak banjir hingga saat ada pemadaman listrik Jawa-Bali beberapa waktu lalu, banyak masyarakat yang bertanya hingga mengeluh kawasannya belum juga menyala.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan