Diskominfo Siapkan Jaringan Aspirasi Masyarakat

SOREANG – Untuk mempercepat proses dalam menjaring aspirasi masyarakat, Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfo) Kabupaten Bandung sedang mempersiapkan Aplikasi Forum Perencanaan Desa. Aplikasi tersebut dipersiapkan, sesuai dengan program Kementerian Desa (Kemendes).

Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Atih Witartih mengatakan, Diskominfo saat ini sedang mempersiapkan aplikasi yang akan mulai dioprasikan Agustus mendatang. Menurutnya, dengan adanya fasilitas tersebut, bisa membangun gairah masyarakat untuk turutserta membangun Desa.

”Dengan fasilitas aplikasi ini, akan memudahkan kita dalam menjaring aspirasi dan melihat potensi Desa. Kabupaten Bandung yang mendapatkan panggilan Kemendes untuk dijadikan sample penerapan inivasi yang kita ciptakan bisa dimanfaatkan masyarakat,” Katanya saat ditemui di ruang kerjanya di Soreang, Selasa (25/6)

Menurut Atih, sesuai dengan program kemendes. Pihaknya akan terus menciptakan inovasi dengan mengikuti kemajuan teknologi, dengan Aplikasi tersebut masyarakat bisa menyampaikan langsung aspirasi untuk kemajuan kabupaten Bandung khususnya Desa tempat mereka tinggal.

“Kita harus mengikuti kemajuan teknologi, Melalui fasilitas yang sangat mudah ini kita bisa melihat potensi desa mana yang bisa di berdayakan, tinggal pemanfaatannya karena sudah tidak zamannya kerja sendiri,” katanya

Hal yang sama dikatakan Kepala Bidang Aptika Lusianto menurutnya, dengan aplikasi tersebut, kedepannya ada semacam penjaringan aspirasi masyarakat dalam sebuah forum chat grup discussion yang dipandu setiap minggu ada isu terkini yang dibahas. Semua bisa berdiskusi untuk sharing dan menyampaikan aspirasi.

” Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak beranggapan bahwa segala sesuatu hanya kehendak aparat desa. Contoh kasus penataan jalan gang, masyarakat bisa berpartisipasi menyampaikan aspirasinya melalui grup chat tersebut,” jelasnya.

Lusianto menjelaskan, program tersebut merupakan upaya Kemendes untuk memaksimalkan peran serta masyarakat dalam pembangunan Desa. Sebab, selama ini ada histori dan asumsi Dana Desa (DD) hanya dinikmati dan direncanakan oleh elit Desa sedangkan masyarakat tidak dilibatkan.

“Makanya Kemendes dalam teknisnya, mendorong  masyarakat aktif dalam menyampaikan aspirasi dalam pembangunan Desa memalui aplikasi tersebut. Hal itu juga selarah dengan program Pemkab Bandung, dalam merealisasikan Program Bandung 1000 kampung agar berdaya sesuai keinginan masyarakat,” akunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan