Disdik Evaluasi Rapor Mutu Pendidikan Kabupaten Bandung

KABUPATEN BANDUNG– Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung masih berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan rapor mutu yang diterima 2018 lalu banyan aspek yang menjadi evaluasi dinas untuk peningkatan mutu pendidikan tersebut.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Maman Sudrajat mengatakan, dari hasil rapor mutu 2018 lalu, ada evaluasi yang menjadi interpensi Dinas Pendidikan untuk peningkatan mutu di 2019. Diakuinya, Pendidikan di Kabupaten Bandung lemah dalam sarana prasarana dan tenaga kependidikan.

”Rapor mutu di sarana prasarana masih banyak kekurangan baik fasilitas yang tersedia maupun fasilitas yang perlu perbaikan,” kata Maman di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung baru-baru ini.

Menurutnya, sejauh ini sekolah di Kabupaten Bandung masih banyak yang mengalami kerusakan ruang kelas, laboratoriun, dan sanitasi yang belum memadai.

”Kalau tenaga pendidik masih banyak diwarnai tenaga pustakawan dan laboran belum memiliki pendidikan sesuai. Ada juga tenaga pendidik yang masih menempuh jenjang kuliah,” ujarnya.

Untuk mengatasi permasalahan sarana prasarana, dia mengaku, Pemkab Bandung tetap konsisten memberikan bantuan anggaran tiap tahunnya. Baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Dana Alokasi Khusus (DAK) selalu ada bantuan.

”Peningkatan mutu pendidik juga dilakukan melalui pelatihan kompetensi bimtek, workshop juga PPG. Anggaran selalu digelontorkan Rp 7,5 juta setiap satu orang honorer untuk melaksanakan kompetensi,” ucapnya.

Dia menjelaskan, saat ini pemerintah terus mengevaluasi sistem untuk meningkatkan mutu pendidikan, diakuinya sistem zonasi dipercaya bisa mengatasi pemerataan pendidikan sehingga dalam kurun waktu tertentu akan tercipta mutu pendidikan yang dinilai baik.

”Saat ini kita memang melihat adanya penolakan sistem zonasi, tapi untuk jangka waktu tertentu mungkin beberapa tahun kedepan, dampaknya itu akan sangat terasa. Dimana kualitas setiap sekolah baik negeri maupun swasta akan bersaing secara merata karena sama-sama memperoleh siswa dengan kualitas yang bervariatif,” jelasnya.

Kabupaten Bandung sendiri memiliki 249 sekolah SMP Swasta, dan 70 SMP Negeri. Bantuan pemerintah setiap tahunnya selalu digulirkan untuk membantu dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan di tiap sekolah.

”Sekarang di Kabupaten Bandung sudah mulai banyak sekolah swasta yang unggul dalam kompetisi, seperti kemarin O2SN juara diraih oleh sekolah swasta,” tandasnya (mg1/ziz)

Tinggalkan Balasan