Dibutuhkan Kerja Sama dalam Menata Citarum

BANDUNG– Kementerian Koordinator Bidang Kebudayaan dan Pembangunan Manusia (Kemenko PMK) bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait di antaranya BNPB, Kementerian Desa PDTT, Pemprov Jawa Barat, Pemkab Bandung, Satgas Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum mendukung percepatan program kerja Citarum Harum.

Hal itu untuk menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK, Dody Hargo Usodo ingin merubah kebudayaan yang artinya kebiasaan yang kurang baik menjadi lebih baik di saat dalam acara Workshop Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (GPRB) DAS Citarum. Di Hotel Lingga Bandung, kemarin.

“Dengan membangun masyarakat Desa Tangguh Bencana (destana) yang diikuti oleh seratus peserta dari sembilan desa di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, dapat membentuk masyarakat ramah lingkungan,” paparnya.

Ini merupakan bagian dari program revolusi mental yang difasilitasi oleh pemerintah dengan menyediakan tempat sampah.

“Sungai Citarum inikan dibagi ke beberapa sektor, dan sekarang pada sektor hulu, kemudian telah ditinjau ke sana, sudah dikaji sudah dianalisa, memang di hulu itu rawan longsor,” katanya.

Di hulu itu masyarakat lebih banyak bercocok tangan sayur dan itu tanah gampang longsor dan kemiringannya sampai 60 derajat. “Maka melalui asisten deputi I, membidangi masalah gerakan pencegahan rawan bencana melalui pelatihan ini desa desa di dua kecamatan itu bisa menjadi desa tangguh bencana,” jelasnya.

Adapun bantuan anggaran 10 juta setiap desa itu untuk memicu, karena program ini tidak hanya dari pemerintah pusat tapi diintegritaskan pemerintah daerah.
“Kemudian kita banyak mengajak Kodam Jaya Siliwangi, karena paling mudah menggerakkan dan mengajak di masyarakat,” terangnya.

Mengajak para seluruh elemen TNI dan Polri, seperti Babinsa, Babinkatimnas, Perangkat Desa, LSM yang ada di desa, semua pemerhatian lingkungan dan seklaigus memimpin kemasyarakatan. (mg3/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan