JAKARTA – Komite Eksekutif PSSI sudah bersepakat untuk menggelar kongres luar biasa (KLB). Keputusan itu diambil setelah Komite Eksekutif PSSI menggelar rapat di Jakarta, Selasa (19/2).
Anggota Komite Eksekutif PSSI Very Mulyadi mengatakan, pihaknya akan meminta arahan kepada FIFA lalu menyusun agenda KLB.
“Setelah ditetapkan waktunya, PSSI memberitahukan ke anggota empat minggu sebelum KLB. Kira-kira tiga bulan lagi baru KLB,” ujar Very.
Keputusan Komite Eksekutif PSSI menggelar KLB pun mendapat apresiasi dari Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono.
“Memang PSSI tak punya pilihan lain kecuali menggelar KLB,” kata Suhendra
Menurut Suhendra, PSSI memiliki local wisdom (kearifan lokal) tersendiri yang merupakan bagian dari force majeure (kondisi darurat).
Dia menyebut kondisi darurat itu ialah situasi menjelang Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 yang akan digelar pada 17 April mendatang. Dengan demikian, kata Suhendra, tidak harus mengacu kepada mekanisme Statuta FIFA
“Organisasi apa pun di muka bumi ini pasti menghormati pemilihan presiden di suatu negara. Karena itu, KLB harus digelar sesegera mungkin agar tidak ada jeda kepengurusan di PSSI,” tutur Suhendra.
Suhendra menegaskan, jika KLB semakin cepat digelar, situasi akan kian baik sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan Pemilu 2019.
“Serahkan ke ahlinya. Untuk pemilu serahkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum, red), untuk KLB serahkan ke PSSI. Kami yakin masing-masing pihak akan bertindak profesional sehingga KLB PSSI yang diselenggarakan sebelum pemilu pun tak akan mengganggu agenda politik nasional lima tahunan,” tambah Suhendra.
Pendiri Hadiekuntono’s Institute itu menambahkan, dari aspek pengamanan, profesionalitas Polri dan TNI tak perlu diragukan lagi.
“Yang terpenting suara itu berasal dari bawah sehingga benar-benar murni, tak ada kepentingan apa pun kecuali memperbaiki PSSI,” imbuh pria yang mendapat dukungan dari voter untuk maju sebagai ketum PSSI itu. (jppn/drx)