Dekranasda Dorong Perajin Mendunia

BANDUNG– Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung, Siti Muntamah Oded mene­mukan formula agar keraji­nan tangan Kota Bandung agar bisa bersaing di pasar. Jika para perajin mengikuti rumus ini, wanita yang akrab disapa Umi Oded itu pun optimis kriya Kota Bandung bisa tembus pasar interna­sional.

“Unik, bernarasi, dan tetap memiliki karakter budaya,” ungkap Umi Oded di sela-sela pameran fesyen dan kerajinan tangan bertajuk #LocalVocal di Graha Mang­gala Siliwangi, baru-baru ini.

Menurutnya, ketiga hal ter­sebut penting agar seni ke­rajinan tangan dari Kota Bandung bisa dikenal pang­sa pasarnya. Saat ini pihaknya terus mendorong perajin untuk menghidupkan karak­ter Kota Bandung ke dalam hasil karyanya.

Karakter Kota Bandung, lanjut Umi, salah satunya ingin dihidupkan melalui ikon kotanya, yaitu bunga patra­komala dan burung cangku­rileung. Selama ini, karya-karya kerajinan tangan belum menyentuh dua ikon tersebut.

“Belum ada yang menga­rahkan ke sana. Insya Allah itu tugasnya Dekranasda,” imbuhnya.

Di sisi lain, ia terus mengembangkan potensi perajin melalui kurasi dan eksibisi. Pameran #LocalVo­cal ini juga merupakan hasil kerja sama antara Dekranas­da dengan Dinas Perdagang­an dan Perindustrian (Disda­gin) Kota Bandung.

“Kita tingkatkan terus krea­tivitas perajin, menumbuh-suburkan mereka sesuai dengan visi Dekranasda. Yaitu mengembangkan peng­rajin yang berkarakter unggul dan mandiri. Itu kita terus dorong,” ujar ibu tujuh anak itu.

Ia berharap, Dekranasda tidak sekadar mengasah po­tensi perajin tetapi juga bisa membukakan peluang untuk mengakses pasar.

“Harapannya, dengan ke­giatan seperti ini, pangsa pasar bisa melihat produk-produk para perajin,” katanya.

Tak hanya pasar lokal, De­kranasda Kota Bandung juga menyasar pasar internasional dengan mengikuti pameran di luar negeri. Agenda terde­kat adalah memberangkatkan lima perajin hasil kurasi De­kranasda ke pameran di Fili­pina.

“Kita akan berangkat ke Ma­nila Fame untuk mengikuti pameran. Dari 190 produk yang terkurasi, kita sudah membuat klasifikasi. Ada yang kita bawa ke Manila, ada yang ke Inacraft di tingkat nasional, ada yang lokal,” pungkasnya. (rls/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan