Creative Edu Job Fair Salapan Bantu Tingkatkan SDM

BANDUNG – Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil resmi membuka Creative Edu Job Fair Salapan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Kota Bandung, Kamis (11/4/19).

Atalia mengatakan acara ini merupakan salah satu jawaban untuk membantu meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada, baik dari mitra industri, instansi pemerintah, dan SMK di Bandung Raya.

”Ini salah satu hal yang penting untuk dihadirkan. Sehingga siswa yang ada di sekolah diberikan pembekalan bagaimana mereka harus menghadapi tantangan ke depan,” kata Atalia.

Menurutnya, kegiatan yang tepat diselenggarakan setelah SMK melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) ini bisa jadi solusi memperpendek masa tunggu lulusan sebelum berwirausaha, bekerja, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

”Inilah yang diperlukan, karena biasanya siswa bingung harus kemana dan ngapain. Jadi ada program bagus, namanya BMW,” ujarnya.

Program BMW atau singkatan dari bekerja, melanjutkan, atau wirausaha, lanjut Atalia, adalah program pemerintah untuk menjadi solusi bagi lulusan SMK setelah lulus.

”Artinya mereka punya banyak pilihan apakah mereka akan bekerja, melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atau berwirausaha,” ucapnya.

Atalia berharap para lulusan SMK selalu melaporkan sektor mana yang akan mereka tempuh agar sekolah bisa terus memonitor para alumnus.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika mengungkapkan, SMKN 9 Bandung merupakan satu dari 21 SMK revitalisasi yang telah dicanangkan pemerintah pusat dan daerah.

”Jadi sudah selayaknya SMKN 9 memberi bukti kelayakan bahwa lulusannya mampu bekerja, melanjutkan dan berwirausaha di bidang pariwisata, ditambah dapat menularkan keberhasilannya ke SMK lain,” terangnya.

Dikatakannya, salah satu bukti revitalisasi yang telah dicapai SMKN 9 ini adalah kurikulum berbasis industri yang sekarang tengah melakukan PKS dengan mitra industri sebagai wujud peningkatan mutu sekolah melalui pembelajaran berbasis produk dengan nama Teaching Factory.

”Jawa Barat mempunyai 2.937 SMK merupakan yang terbanyak di Indonesoa. SMK negeri sebanyak 287 unit (9,7 persen) dan SMK swasta 2.650 unit (90,3 persen). Adapun jumlah siswanya mencapai 1.074.567 siswa, meliputi siswa SMK negeri 298.931 orang (28 persen) dan siswa SMK swasta 775.636 orang (72 persen) di tahun pelajaran 2018/2019,” jelasnya.(rls/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan