NGAMPRAH– Lapangan Tembak Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Kodiklatad, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipilih menjadi tempat penyelenggaraan ASEAN Armies Rifle Meet 29/2019.
Ini merupakan kegiatan untuk kelima kalinya Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mendapat kepercayaan menggelar perhelatan lomba menembak Angkatan Darat se-ASEAN.
Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Kodiklatad Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso mengatakan, TNI AD telah ikut serta dalam Lomba Menembak Angkatan Darat se-ASEAN sejak 1991.
“Sejak ikut serta pada 1991, kontingen TNI AD telah 13 kali menjadi juara umum pada lomba tembak tahunan ini,” kata Teguh, baru-baru ini.
Danpussenif Kodiklatad Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dipercaya sebagai ketua penyelenggara eksibisi lomba menembak yang melibatkan atlet menembak yang diikuti oleh Angkatan Darat dari 10 negara ASEAN tersebut.
“Mulai hari Kamis (14/11) beberapa kontingen sudah ada yang datang, dan akan tiba secara bergelombang secara keseluruhan hingga lengkap 10 negara peserta. Penyambutan telah kami siapkan termasuk proses registrasi peserta dari keimigrasian hingga pengecekan personel, materiil maupun perlengkapan lomba lainnya,” kata Teguh.
Danpussenif mengemukakan, rangkaian pelaksanaan AARM 29/2019 ini berlangsung selama dua pekan, dimulai dari 14 sampai 27 November 2019. “Total jumlah peserta lomba AARM 29/2019 sebanyak 330 personel Angkatan Darat dari 10 negara ASEAN yang terdiri atas atlet dan ofisial,” ujar dia.
Pada lomba tembak AARM ke-29 tahun 2019, tutur Teguh, akan memperlombakan beberapa materi, meliputi menembak Pistol Putra dan Putri, Senjata Otomatis (SO), Karaben, dan Senapan.
Teguh menuturkan, sesuai tema AARM 29/2019 ini, “Together We Can”, format lomba AARM yang pada tahun sebelumnya bersifat lomba antarnegara/kontingen, kali ini dibuat berbeda. Yaitu, bersifat eksibisi menjadi empat tim A, B, C, dan D. Masing-masing tim terdiri dari gabungan 10 negara peserta.
“Sesuai arahan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, perubahan AARM kali ini tidak lagi kompetisi tim antar negara-negara ASEAN, melainkan eksibisi kemahiran dan kerja sama tim dalam menembak. AARM 29/2019 kali ini lebih pada mencari bentuk kerja sama tim gabungan 10 negara ASEAN yang dibagi dalam empat tim,” tutur Danpussenif.