Butuh Tambahan Dokter

BANDUNG – Lulusan kedokteran pada umumnya, kurang meminati mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja sebagai dokter puskesmas. Bahkan, menurut Informasi dari Dinas kesehatan saat ini cuma ada satu dokter disetiap puskesmas yanga ada di Kota Bandung. Padahal idealnya satu puskesmas harus ada tiga orang dokter.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung rita Verita mengatakan,  Di Kota Bandung, ada 80 Puskesmas dengan jumlah dokter yang menangani sebanyak 90 orang.

Menurutnya, kekurangan tenaga dokter yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)  disinyalir kurang diminati. Sebab, para dokter baru lebih memilih untuk membuka praktek sendiri.

’’Banyak dokter lulusan baru yang siap mengabdi pada negara dan masyarakat.‎ “Sekarang kan memang ada penambahan dari CPNS, tapi belum semua terpenuhi,” jelas Rita ketika ditemui kemarin. (3/1).

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial mengimbau pada puluhan dokter puskesmas yang tadinya menempati jabatan struktural kini dilantik menjadi jabatan fungsional, agar senantiasa memberikan pelayanan yang adil dan optimal kepada masyarakat.

“Untuk itulah pentingnya pakta integritas, agar tidak tebang pilih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga pakta integritas yang sudah diucapkan, tidak hayang dibibir saja, tapi juga wujudkan dalam perilaku yang adil kepada masyarakat,” ucap Oded.

Lebih lanjut Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan ( BKPP) Kota Bandung Yayan Ahmad Brillyana mengatakan 80 puskesmas di Kota Bandung tersebut sudah dilakukan penambahan.

“Awalnya kan 30, namun karena kami ingin memberikan pelayanan yang maskimal kepada masyarakat, jadi jumlahnya ditambah. Sekarang ada 80,” ujar Yayan.

Yayan berharap dengan adanya penambahan puskesmas ini, diharapkan pelayanan kepada masyarakat lebih merata. Dia juga mengakui apabila selama ini Pemkot Bandung kekurangan dokter di puskesmas.

Oleh karenanya, Yayan membuka kesempatan besar kepada dokter PNS yang ingin melanjutkan jenjang pendidikannya, menjadi dokter spesialis. Dia juga menyediakan anggaran untuk pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kualitas para ASN di bidang pelayanan kesehatan sebesar 0,16 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Untuk Kota Bandung sendiri, ada anggaran sekitar Rp. 11 miliar. Kami juga akan membiayai sekolah dokter spesialis, karena kami punya anggara Rp. 800 juta untuk membiayai dokter yang ingin menjadi pesialis,” pungkasnya. (inh/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan