Bupati: Pengembangan BUMD Memanfaatkan Kerja Sama Investor Bukan APBD

NGAMPRAH– Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, pengembangan anak usaha BUMD Kabupaten Bandung Barat (KBB), PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) harus tetap dilaksanakan di tahun depan. Hal itu beralasan, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan memanfaatkan kerja sama dengan pihak swasta tanpa menggunakan APBD.

“Pengembangan BUMD (anak usaha) memanfaatkan kerja sama investor bukan APBD. Sebisa mungkin kita tidak menggunakan anggaran daerah karena potensi kerja sama dengan swasta cukup besar agar menghasilkan PAD. Termasuk tahun 2020 mendatang, kita tidak memberikan (suntikan dana) ke BUMD dulu,” kata Aa Umbara kepada Jabar Ekspres di Ngamprah, Senin (16/9/2019).

Aa Umbara menyebutkan, akan ada lima bidang usaha yang akan dijadikan anak usaha BUMD. Pertama di bidang properti, kedua kontraktor, ketiga UMKM, keempat pariwisata dan terakhir rumah produksi hiburan (production house). “Misalkan untuk bidang properti, BUMD nanti bisa kerja sama dengan investor untuk membangun perumahan dengan DP dan harga terjangkau. Jadi tidak mengganggu APBD biar BUMD yang mengelola,” katanya.

Contoh lain, kata Aa Umbara, di bidang kontraktor. Ada bantuan dari pihak swasta seperti contohnya dari proyek Kereta Cepat dan beberapa bantuan dana swasta lainnya. Itu bisa dikelola langsung oleh BUMD. “Bantuan dari swasta itu sangat besar, kalau tidak dikelola dengan benar sangat disayangkan, karena nilainya bisa mencapai ratusan miliar, biar BUMD yang mengurus. Bantuan dari swasta itu bukan berbentuk uang, tapi pemerintah hanya sebagai penerima manfaat saja seperti pembangunan jalan,” ujarnya seraya menyebutkan akan ada rencana pembangunan BUMD Tower yang di pusatkan di Kota Baru Parahyangan.

Ditanya apakah bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan juga bakal dikelola oleh BUMD, Aa Umbara memastikan untuk CSR tak melibatkan BUMD. “Kalau untuk CSR perusahaan akan dikelola khusus melalui Bandung Barat CSR (BBCSR). Sekarang ke  pengurusannya sedang disusun dan di akhir bulan ini harus sudah selesai. Nanti, bantuan CSR ini bisa digunakan untuk program bedah rumah atau rutilahu seperti yang sudah dijalankan selama ini, termasuk program bantuan lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan