Bulan Dana Mengalami Penurunan

BANJARAN – Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung tahun 2018 mengalami penurunan, pencapaian sampai penutu­pan hanya mencapai Rp.1,2 miliar. Padahal, pada tahun sebelumnya, mencapai Rp.1,5 miliar. Hal tersebut menge­muka pada acara Rapat Ker­ja PMI dan Penutupan Bulan Dana PMI Tahun 2018 di Ri­ung Panyaungan Banjaran, Selasa (30/4).

Ketua Bulan Dana PMI Ka­bupaten Bandung Kurnia Agustina Dadang M Naser melalui Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Bandung Sam­bawa Kusuma Dinata men­gatakan, Meskipun tidak memenuhi capaian target pada pencanangan bulan dana yang diselenggarakan Desember 2018 lalu. Pihaknya, akan mencari solusi untuk meningkatkan kembali pen­capaian bulan dana tahun 2019 mendatang.

”Pada pencanangan kema­rin, kami menargetkan sebe­sar 1,5 miliar. Penurunan ini dikarenakan beberapa sebab, tapi insya Allah kami akan mencari solusi untuk mening­katkan penacapaian bulan dana 2019,” jelas Sambawa.

Dirinya melanjutkan, sam­pai saat ini seluruh operasio­nal kegiatan PMI Kabupaten Bandung masih bergantung pada bulan dana dan dana hibah dari Pemerintah Kabu­paten (Pemkab) Bandung.

”Dengan adanya bidang peng­embangan sumber daya yang dimiliki PMI, mudah-mudahan bisa memberikan daya dukung dan menopang anggaran bagi PMI. Kami juga mengimbau kepada pengurus yang akan datang, untuk mencari sumber dana yang tidak mengikat, se­perti mencari dermawan yang menjadi pendonor setiap ta­hunnya,” ttuturnya.

Tak hanya itu, ia meminta kepada PMI untuk menyisi­hkan sebagian hasil bulan dana untuk program di daerah terpencil, seperti pembangu­nan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang juga turut menunjang program bandung sehat.

”Jadi, hasil dari bulan dana dapat betul-betul diperguna­kan untuk kepentingan ma­syarakat sesuai dengan visi PMI,” akunya.

Sementara Ketua PMI Ka­bupaten Bandung Achmad Kustijadi menjelaskan, dengan disahkannya Undang-Undang nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, merupa­kan tantangan bagi PMI untuk lebih meningkatkan kinerja.

”Tidak hanya kebencanaan dan bidang kemanusiaan saja, kami juga membentuk karakter bangsa dengan mengembangkan kepedulian masyarakat terhadap ling­kungan, khususnya dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan