Bongkar Korupsi Romi !

JAKARTA – Satu kata untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) luar biasa ! Bandrol ini memang layak disematkan bagi lembaga antirasuah itu. KPK tidak pandang bulu membabat mereka yang mencoba-coba melakukan tindak pidana korupsi, kolusi maupun nepotisme.

Drama penangkapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy yang terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi KPK di Jawa Timur, Jumat (15/3).

“Apresiasi buat KPK. Salut! Ini bukti mereka steril dari intervensi siapa pun. Setelah sebelumnya Surya Dharma Ali, kini Romahurmuziy,” ucap pengamat hukum dan politik Yusdianto Alam, lewat pesan singkat yang dikirimkan ke Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin.

KPK, sambung Yusdianto, mengedepankan sikap tegak lurus. Tidak ada kepentingan politik dalam ranah penegakan hukum.

’’Di tengah derasnya eskalasi politik, KPK berada di tengah. Sejalan dengan visi dan misinya untuk bangsa. Sekali lagi, salut untuk KPK,” timpal Dosen Ilmu Hukum dan Tata Negara, Universitas Lampung itu.

Sedangkan, Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Jerry Massie juga ikut menyampaikan pendapatnya. Legitimasi KPK terjaga di bawah komando Agus Raharjo dkk. Gerak dan langkah cepat yang ditunjukan menjadi cermin, satu-satunya lembaga bersih dan dapat dipercaya.

“Jernih sekali. Mereka bekerja tak mengenal kawan atau lawan dalam urusan politik,” tegasnya.

Namun, dinamika yang mencuat, lanjut Jery tentu berpengaruh pada elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019.

“Saya lihat ini ada pengaruh (elektabilitas, red) nya tapi tidak terlalu signifikan. Tapi bisa saja ini akan digoreng dan perlu juga kewaspadaan dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf,” terang Jerry.

Ia menilai operasi tangkap tangan KPK terhadap Romi-sapaan akrab Romahurmiziy (Romi) merupakan tamparan keras buat PPP dan juga tim TKN Jokowi soalnya PPP pendukung Jokowi.

Menurut dia, serahkan saja sepenuhnya kasus itu kepada KPK dan biarkan saja mengalir sesuai kaidah dan norma hukum yang ada.

“Jadi, harus objektif. Semua diserahkan pada proses hukum. Jangan ada intervensi dan intimidasi terhadap kasus ini,” ujar Jerry.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan