BNI Bertransformasi Jadi Bank Digital

BANDUNG– PT Bank Ne­gara Indonesia (BNI) men­ciptakan New Banking Ex­periences melalui diferen­siasi channel layanan per­bankan serta mengembang­kan Digital Business baru dengan ekosistemnya untuk para nasabah. Hal itu juga seiring dengan era digitali­sasi yang menjadi kekuatan penting pada industri 4.0.

Pemimpin Divisi Solusi dan Keamanan Teknologi Infor­masi BNI, Muhammad Fai­sal Jazuli pada acara Bincang Bersama Media Jawa Barat dengan tema

“Menuju Era Baru Per­bankan Melalui Digitalisasi” di Bandung menyatakan, BNI resmi bertransformasi men­jadi bank digital.

Faisal mengungkapkan, BNI sendiri sudah melakukan eksplorasi maupun eksploita­si terhadap kapabilitas tek­nologi yang sedang ber­kembang saat ini. Eksplo­rasi yang dilakukan yaitu berkolaborasi dengan akse­lerator startup untuk terus mengikuti perkembangan-perkembangan terbaru dari trend teknologi, adopsi ka­pabilitas-kapabilitas tekno­logi terkini seperti Big Data, Artificial Intelligent, Internet of Things, API Management, Cloud, dan Blockchain.

Sementara itu, untuk eks­ploitasi kapabilitas tekno­logi eksisting, dengan men­digitalisasi channel-channel BNI seperti BNI Mobile Banking, SMS Banking, In­ternet Banking, Agen 46, sosial media platform, terus dikembangkan menuju omni channel, dimana di­antara channel-channel tersebut dapat mengguna­kan single sign on dan semua fitur-fiturnya saling terin­tegrasi.

Melalui omni channel ten­tunya diharapkan nasabah BNI memiliki experiences dan kenyamanan yang sama. “Selain mendigitalisasi pro­duk dan layanan yang sudah ada saat ini, BNI juga sedang membangun bisnis digital baru, dimana kami meny­ediakan layanan-layanan digital seperti API Manage­ment Services, Virtual Ac­count, di dalam market/ekosistem baru yang akan menghasilkan new revenue stream, ekosistem tersebut berupa Business to Customer (B2C), Business to Business (B2B), dan Business to Bu­siness to Customer (B2B2C),” ujar Faisal.

Pada kesempatan yang sama, Sukarelawati Per­mana Selaku Direktur Grup SPPUR dan LA KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, mengakui uang tunai masih mendominasi sekitar 80%. Maka dari itu Bank Indonesia mendorong pe­merintah untuk pemanfaa­tan teknologi khusus di digitalisasi uang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan