Bisnis Kopi Harus Jadi “Raja” di Rumah Sendiri

BANDUNG – Dalam rangkaian Hari Jadi ke-5, Upnormal menghadirkan ‘Etalase Kopi Jawa Barat Terbaik’ sekaligus meresmikan Upnormal Coffe Roasters, di Cihampelas, Bandung. Sabtu (22/6).

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Founder 5758, Andi K. Yuwono, Deputy Director Corporate Communications CRP Group, Sarita Sutedja, dan Ketua SCA, A. Syafrudin.

Emil sapaan akrabnya ini mengatakan, hadirnya Upnormal harus mampu berprestasi di rumah sendiri. Salah satunya harus tetap menjaga kekompakan dan kesolidan dalam menyajikan berbagai menu khas seperti kopi yang disukai oleh masyarakat. “Jangan sampai kafe-kafe di Jawa Barat ini datangnya dari luar, sementara tuan rumah sendiri tidak ada,” pesan Emil.

Apalagi, kata Emil, kualitas kopi Jawa Barat memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Tak sedikit, permintaan dari belahan dunia atas kopi Jabar cukup tinggi.

“Pemerintah telah bekerjasama dengan Specialist Coffee Asosation dan Sekolah Kopi, karena proses menjadi kopi yang baik itu sangat panjang diawal dari bibit, cara menanam, cara memetik, cara meroasting, sampai akhirnya bisa diseduh,” katanya.

Maka rentan harga dari Rp 5.000 sampai Rp 50.000, disebabkan oleh melalui proses itu.
Emil juga menyinggung industri kopi harus meningkat untuk kesejahteraan para petani, seperti amanat Ekonomi Pancasila.
“Profesi menjadi tukang kopi itu juga diawali oleh petani kopi di kebun, pemetiknya dan teknisi, transportasi sampai ke barista, itu semua harus mendapatkan kesejahteraan,” jelasnya.

Sebab masih banyak yang berprofesi di industri kopi ini pendampatannya kurang dari UMK, sehingga harus diteliti sisi marketnya dimana dan sampai jangan tertinggal. “Yang kaya silahkan semakin kaya, tapi yang di bawah juga harus terbawa kesejahteraannya,” terangnya.

Menurut Emil, Upnormal menjadi contoh kafe yang terus berkembang di Jawa Barat, dengan memiliki 106 gerai berarti ada 20 lokasi kurang lebih pertahun. “Itu menandakan marketnya ada,” paparnya.

Andi K. Yuwono lebih melihat sisi hilir dan hulu dari perkembangan kopi itu sendiri di Jawa Barat khususnya selama perkembangan puluhan terakhir.
“Bisnis kedai kopi banyak di sektor informal karena banyak di UMKM kecil,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan