Bina Pelaku Usaha Non Agro

Keberadaan pelaku usaha konveksi di Kabupaten Bandung memberikan angin segar bagi perkembangan industri kecil sekala rumahan. Keberadaanya kini terus dibinaan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung. Sebab, industri konveksi ini telah berhasil menyerap tenaga kerja.

Kasi Tekstil Produk dan Aneka Kerajinan, Muhtadin menuturkan dalam pembinaan non agro memiliki fokus pada sektor, kerajinan, logam maupun tekstil.

Menurutnya, kegiatan pembinaan sudah menjadi program Pemkab Bandung. Sebab, setiap tahunnya terdapat 500 orang pelaku usaha kecil dari seluruh kecamatan di Kabupaten Bandung.

“Pembinaan yang kami berikan kearah teknis produksi untuk wirausaha baru maupun yang sudah memiliki usaha mandiri kami bina dalam materi peningkatan kualitas produksi” jelas Muhtadin ketika di Kantor Disperindag Kabupaten Bandung belum lama ini.

Menurutnya, selain pembinaan secara langsung Pemkab juga memberikan bantuan pelatihan dan peralatan yang diberikan oleh Kementrian Perdagangan.

’’Bantuan peralatan, pada tahun ini diberikan kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Pasir Jambu berupa peralatan untuk sektor logam,’’kata dia.

Dengan adanya bantuan ini diharapkan sentra logam yang ada di Kecamatan Pasir Jambu dapat berkembang dan bisa meningkatkan kualiatasnya.

Selain itu, pembinaan yang sering Disperindag berikan adalah melalui inovasi produk agar produk yang dihasilkan dapat mengikuti zaman.

’’ Kita pernah memberikan cara teknik sablon digital yang kami berikan pengajaran pada sektor tekstil yang sudah memiliki usaha mandiri sehingga bisa mengembangkan,’’kata dia.

Dia mengatakan, pelatihan seperti harus diberikan terutama pengrajin konveksi yang banyak terdapat di Kecamatan Sorean, Ciwidey, Cicalengka dan Rancaekek.

’’ Kita berikan cara mendisain produk agar dapat memenuhi permintaan pasar,’’ tuturnya.

Muhtadin menyebutkan, untuk anggaran yang dialokasikan Disperindag dalam dalam sektor Non Agro (kerajinan, tekstil, dan logam) sebesar 2,8 milyar. Dana ini digunakan untuk pembinaan, pelatihan hingga monitoring agar menghasilkan output yang berkualitas.

Dirinya menilai, untuk produk hasil tekstil Kabupaten Bandung sudah tembus ke Mancanegara seperti Brunei, Malaysia. Hal ini merupakan upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam memberdayakan dan mendorong masyarakat agar mampu bersaing tidak hanya di dalam Negeri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan