Belasan Pipa Milik BUMD Rusak, Akibat Pengerjaan Proyek Infrastruktur

NGAMPRAH– Belasan pipa air milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) mengalami kerusakan akibat aktivitas pembangunan infrastruktur. Kerusakan pipa tersebut sempat mengganggu aktivitas pasokan air bagi pelanggan lantaran banyak air yang terbuang di tengah jalan.

Manager Perencanaan PT PMgS, Yovita Yulia Dewi (Foto: Hendrik Kaparyadi/ Jabar Ekspres)

Manager Perencanaan PT PMgS, Yovita Yulia Dewi mengungkapkan, kerusakan itu akibat beberapa pembangunan proyek infrastruktur seperti pembangunan Kereta Cepat, jalan dan drainase. “Proyek itu ada yang dikerjakan oleh dinas (PUPR) dan juga proyek Kereta Cepat. Kebanyakan pipa rusak akibat terkena beko saat menggali tanah yang posisinya tepat ada pipa milik kami. Tidak ada juga koordinasi dengan kami sebelumnya,” kata Yovita ditemui di kantornya, Kamis (14/11/2019).

Vita sapaan akrabnya ini menjelaskan, kerusakan belasan pipa tersebut terjadi di 15 titik tepatnya berada di Kecamatan Ngamprah yakni di Desa Tanimulya dan Cilame. Saat ini, kerusakan pipa sudah diperbaiki secara bertahap agar menjamin pasokan air bagi pelanggan tetap berjalan normal. “Setelah mengetahui ada kerusakan pipa, kita langsung perbaiki karena pelanggan juga suka melaporkan jika pasokan air tidak mengalir,” ungkapnya.

Vita menyebutkan, pipa air milik BUMD secara totak memiliki panjang hingga 155 km (kilometer). Pipa tersebut untuk melayani pelanggan di wilayah Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Padalarang dan Cikalongwetan. “Kami selalu rutin melakukan pengecekan terhadap pipa air. Karena tidak sedikit banyak temuan kebocoran pipa akibat beberapa faktor. Atau biasa kita sebut dengan Non Revenue Water (NRW) yakni tingkat kehilangan air cukup tinggi seperti kasus pencurian air, kebocoran pipa hingga ilegal tapping,” paparnya.

Disinggung soal kondisi debit air saat ini, Vita menyatakan, jika debit air dalam posisi tidak normal yakni dikisaran 20 liter/detik. Sementara, jika dalam kondisi air sedang normal bisa mencapai 50 liter/detik yang dipasok dari dua mata air yakni Sungai Cijanggel di Kecamatan Cisarua serta Sungai Cibanteng di Kecamatan Cikalongwetan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan