Belajar harus Tetap Berjalan

SOREANG – Untuk memberikan kenyamanan dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berjalan saat musim penghujan, khususnya di kawasan yang biasa dilanda banjir. Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung menyediakan kelas singgah di Gedung SKB Kecamatan Baleendah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhana mengatakan, apabila sekolah terendam banjir, pihaknya telah menyediakan beberapa kelas di SKB yang bisa dipergunakan untuk proses belajar mengajar.

”Kelas singgah sengaja dibangun di tempat banjir, untuk menyediakan manakala ada guru dan siswa ada pertemuan sekolah maka disediakan kelas singgah,”kata Juhana saat di wawancara, Minggu (22/12).

Juhana menjelaskan, bahwa kelas singgah tersebut bukan hanya untuk sekolah yang berada di Baleendah saja, namun untuk tiga kecamatan yakni Dayeuhkolot dan Bojongsoang. ”Pasalnya sekolah yang paling banyak terendam ada di wilayah Dayeuhkolot sebanyak 13 sekolah, sedangkan sekolah yang terendam di Baleendah hanya ada dua sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut lagi Juhana mengatakan, terkait banjir yang melanda di Kabupaten Bandung setiap tahunnya, sejumlah instansi ikut serta melakukan penanganan, yaitu terkait kemanusiaan dan evakuasi di tangani oleh BPBD dan Dinas Sosial, terkait kesehatannya ditangani oleh Dinas Kesehatan. Sedangkan untuk sektor pendidikan pihaknya hanya mengamankan ketercapaian kurikulum dan proses belajar mengajarnya.

”Terkait dengan ketercapaian kurikulum para guru sudah mendesain pembelajaran setahun dengan kalender pendidikan inovasi berbasis banjir, artinya Berapa hari sekolah itu tergenang air maka sudah dihitung oleh guru, sehingga ketika sekolah itu tidak digenangi air ada percepatan, ada optimalisasi, ada efektivitas dalam pembelajaran yang tadinya hanya 1 Bab, namun setelah penghitungan tersebut maka pembelajaran ditambah hingga 2 Bab pembelajaran,”akunya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau dan berharap kepada orang tua murid agar tetap memberikan semangat dan dukungan kepada anak-anaknya untuk belajar, jadi belajar itu tidak selalu masuk kelas, tapi membantu juga anak dalam kondisi di evakuasi dan kondisi di pengungsian, diharapkan ada aktivitas minimal membaca. Kepada anak agar semangat terus, dan kepada guru-guru agar tidak melepas begitu saja masih ada komunikasi pembelajaran antara guru dengan siswa, setidaknya ada grup WA grup diskusi bisa berjalan untuk anak dan guru.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan