Bekisting Tanggul Jebol Terus

CIMAHI – Warga RW 02 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi patut waspada dengan ancaman banjir langganan. Sebab, penanganan banjir oleh pemerintah belum tuntas sehingga potensi banjir kemungkinan masih akan terjadi. Menurut aparat setempat, ketinggian banjir bisa mencapai dua meter ketika hujan besar datang.

”Biasanya di RT 02/02 yang paling parah diakhir tahun kalau hujan besar. Bisa sampe dua meter,” ujar Ketua RW 02 Kelurahan Melong, Suryana saat ditemui, Rabu (18/12).

Setiap tahun, setidaknya ada sekitar 50 rumah yang selalu terdampak akibat banjir di wilayahnya tersebut. Untuk itu, dia berharap solusi sementara dari Pemkot Cimahi. Salah satunya dengan membuat tanggul di perbatasan RW 01 dengan RW 02 yang bisa mengurangi dampak banjir bagi warga tahun ini.

”Ini kan sedang dibangun tanggul, mudah-mudahan aja ada pengaruhnya,” kata Suryana.

Sebelumnya, salah seorang warga Kampung Sukamulya RT 02 RW02 Kelurahan Melong mengaku setiap musim hujan rumahnya selalu terdampak banjir. Untuk saat ini dia tak bisa berbuat banyak selain menunggu janji pemerintah untuk mengentaskan banjir Melong.

”Udah bosan banjir terus sebenarnya, tapi ya mau gimana lagi,” kata Jaja.

Jaja mengaku sudah tinggal di wilayah tersebut sejak lama. Namun dampak banjir mulai membesar sekitar tahun 2013 dan bertahan sampai sekarang saat dimusim hujan.

”Rumah saya biasanya banjir sampai 1,5 meter,” ucapnya.

Sebab bosan hidup dalam ancaman banjir setiap hujan, sehingga dia pun merasaingin pindah dari wilayah tersebut sejak lama. Bahkan ingin menjual rumahnya, namun belum ada kecocokan dengan harga.

”Mau pindah kalau kejual rumah. Tapi susdah juga dijualnya, mungkin udah tau juga suka banjir,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Seksi Drainase pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Cimahi, Sambas Subagja mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini mengganggu pembangunan tanggul di perbatasan RW 01 dan 02 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi yang menjadi solusi sementara penanganan banjir.

Sebab, bekisting (cetakan beton) tanggul kerap diterjang air deras dari Sungai Cilember hingga roboh. Padahal, jika pengecoran menggunakan beton itu menjadi tahap akhir pembuatan tanggul.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan