Banyak Potensi ASN terkena PTM

CIMAHI – Obesitas meru­pakan salah satu penyakit yang berpotensi menyerang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kota Cimahi. Pasalnya, selain faktor genetik, para ASN juga masih kurang mengikuti pola hidup sehat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, drg Pratiwi mengungkapkan, selain obesitas masih ba­nyak potensi masyarakat terkena Penyakit Tidak Me­nular (PTM) lain. Beberapa penyakit tersebut adalah hipertensi, stroke, penyakit jantung, penyakit sendi, asma, diabetes melitus, tumor dan cidera akibat lalu lintas.

”Saat ini di Cimahi hiper­tensi jadi salah satu PTM yang menduduki peringkat ke tiga dari 10 penyakit terbanyak yang berkunjung ke Puskes­mas,” ungkap Pratiwi, disela-sela pemeriksaan kesehatan terhadap ASN Cimahi, di Aula Gedung B Komplek Per­kantoran Pemkot Cimahi Jalan Raden Demang Harja­kusumah, Selasa (19/3).

Berdasarkan data yang ada di Dinkes Kota Cimahi, hasil deteksi dini pengendalian penyakit tidak menular kelom­pok khusus ASN Pemkot Cimahi tahun 2018, dianta­ranya ASN masuk kategori obesitas sebanyak 33,22 per­sen, kurang aktivitas fisik 41,24 persen, persentase ASN me­rokok 32,76 persen, kurang konsumsi sayur dan buah 33,79 persen gula darah 96,91 persen kolesterol darah 66,32 persen, Hipertensi 19,47 dan obesitas sentral 62,31.

”Berdasarkan skrining 2018 ASN Cimahi paling banyak mengalami hipertensi dan resiko penyakit paling tinggi obesitas,” katanya.

Menurutnya, data yang ada saat ini akan menjadi acuan tahunan pihaknya untuk melakukan pemeriksaan. Tidak hanya itu, setelah mengetahui hasil tes kese­hatan masing-masing ASN juga menjadikan hasil terse­but untuk acuan memper­baiki pola atau gaya hidup.

”ASN sudah harus mene­rapkan gaya hidup sehat. Makan makanan sehat dan bergizi, aktivitas gerak fisik ditingkatkan, serta cukup istirahat. Untuk itu tidak bisa dibantu orang lain, tapi harus diubah oleh sendiri,” ujarnya.

Pratiwi menjelaskan, bela­kangan ini PTM tidak hanya menyerang orang lanjut usia saja, namun banyak juga menyerang masyarakat usia produktif. Sehingga pence­gahan menjadi penting untuk menjaga kesehatan, lantaran pengobatan akan memakan biaya tidak sedikit jika tidak dicegah sedari awal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan