Bank Wakaf Mikro Hadir di 8.000 Pesantren

Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso yang hadir dalam acara menuturkan, OJK ingin berkontribusi lebih op­timal terhadap pembangunan di Jawa Barat khususnya sek­tor keuangan.

”Jabar sangat penting dan jadi indikator nasional, pen­duduknya juga paling besar sehingga kami menaruh per­hatian ke Jabar,” katanya.

Sesuai amanat, OJK diberikan tugas menjamin jasa keuangan harus bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, khususnya ekonomi kecil. Wimboh meya­kini, masyarakat ekonomi me­nengah ke atas sudah mengeta­hui bagaimana caranya meman­faatkan sektor jasa keuangan ini.

”Tapi kalau masyarakat ke­cil kami masih belum yakin. Nah masyarakat inilah yang kami targetkan, karena jum­lahnya besar dan mayoritas adalah muslim,” ujarnya.

Menurut Wim, dipilihnya pe­santren sebagai basis pergerakan bank wakaf mikro karena may­oritas berlokasi di lingkungan masyarakat kecil. Sehingga me­mudahkan orang untuk men­jangkau akses keuangan.

”OJK harus hadir dan ber­pihak pada masyarakat kecil sehingga kami menggunakan pesantren karena ini adalah tempat paling bagus dan (re­latif paling) dekat,” tuturnya.

Wim mengajak masyarakat memanfaatkan bank wakaf mikro di pesantren tanpa takut terjerat hutang berbunga. ”Sila­kan masyarakat untuk datang karena pinjaman ke bank wakaf tanpa bunga, hanya biaya ad­ministrasi saja,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan