Bandara Pindah, Khawatir Potensi PAD Hilang

BANDUNG – Pindahnya beberapa jalur penerbangan domestik ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati berimbas kepada tingkat kunjungan pariwisata di Kota Bandung. Sehingga, dikhawatirkan akan berdampak pada peningkata Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Untuk mengantisipasi ini Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pihaknya telah menyiapkan antisipasi dengan kepindahan bandara itu.

Menurutnya, meskipun penerbangan domestik pindah, peluang untuk mendapatkan PAD tetap ada. Sebab, Kota Bandung sebagai Ibu Kota provinsi sudah dipastikan akan menjadi pusat pemerintahan di Jawa Barat.

‘’Bandara Husein saat ini rencananya akan dijadikan menjadi pangkalan khusus Angkatan Udara,’’kata Ema kepada wartawan, ketika ditemui di Balai Kota (1/10).

Dia menuturkan, penerbangan bisnisnya semuanya akan pindah ke sana. Ini pun kan harus diantispasi oleh kami karena di satu sisi ingin mengenjot potensi PAD tapi satu sisi harus kami sikapi dengan serius.

Di sisi lain, Ema melanjutkan, tak dapat dipungkiri bahwa setiap pembangunan membutuhkan anggaran yang cukup. Sebab, berbicara bangunan tanpa daya dukung anggaran, rasanya akan dihadapkan pada banyak persoalan.

’’Ini jangan sampai terjadi degradasi,” terangnya.

Dengan kepindahan bandara tersebut menurut Ema, kemunkinan potensi akan hilang adalah dari sektor perizinan dan pajak Mendirikan Bangunan (IMB).

“Potensinya ada IMB, karena ada beberapa kawasan yang nantinya akan memberikan warna perubahan dalam beberapa titik kawasan,” pungkas Ema.

Diketahui, penerbangan domestik dari dan ke Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung efektif beralih ke Bandara Internasional Kertajati di Majalengka. Seluruh maskapai penerbangan pun sudah siap mendarat dan lepas landas dari bandara seluas 837 hektare (ha) tersebut.

Sesuai rencana, perpindahan termasuk 56 penerbangan, meliputi 13 rute domestik ke Bandara Kertajati. Sedikitnya lima maskapai akan memboyong penumpang mereka ke Bandara Kertajati. Antara lain Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia, Lion Air. (mg5/mg4/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan