Bandara Kertajati Sepi Peminat

BANDUNG – Meski beberapa jalur penerbangan sudah dialihkan ke Bandara Kertajati sejauh ini minat masyarakat untuk ke Bandara Kertajati masih sepi.
Kepala dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari mengatakan, sepinya minat masyarakat menggunakan bandara Kertajati dikarenakan akses menuju ke Bandara kurang terpenuhi. Sehingga, banyak yang lebih memilih menggunakan Bandara Soekarno Hatta di Jakarta.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berharap pengerjaan proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) bisa diselesaikan dengan cepat. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2020.
Dia mengatakan percepatan penyelesaian proyek tol Cisumdawu dikarenakan tingkat keterisian penumpang atau load factor di Bandara Kertajati terus mengalami penurunan.
“Saat ini mau dilaporkan loaf factor cenderung menurun, terakhir 66 persen, bulan terakhir ini 58 persen,” kata Hary saat diskusi dengan media di Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/9).
Menurut Hary, tol Cisumdawu sejatinya merupakan paket lengkap bagi masyarakat Jawa Barat untuk melakukan mobilitas kesehariannya nanti. Salah satunya adalah sebagai akses menuju Bandara Kertajati di Majalengka.
Selain itu, tol Cisumdawu yang memiliki panjang sekitar 60,47 km ini juga mempermudah akses menuju Pelabuhan Patimban. Sehinnga, perputaran perekonomian setelah adanya Cisumdawu akan semakin meningkat.
“Kita harus semangat menghadirkan Cisumdawu lebih cepat. Karena faktor akseslah yang menyebabkan belum hidup layaknya bandara,” jelasnya.
Fenomena load factor Bandara Kertajati yang menurun juga, kata Hary dikarenakan masih banyaknua masyarakat Bandung yang memilih terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Padahal, jarak yang ditempuh menghabiskan waktu lebih lama.
Dia menilai, sebetulnya jika masyarakat cermat menggunakan Bandara Soekarno Hatta jarak dari Bandung ke Soetta ditempuh selama lima jam sudah termasuk macet. Sedangkan ke Bandara Kertajati sekitar tiga jam. Meski demikian, Hary menyadari bahwa jadwal penerbangan di Bandara Kertajati masih terbatas.
“Jadi orang milih macet-macetan ke Jakarta 5 jam, daripada 3 jam ke Kertajati. Ini agak lucu juga, ini PR kita,” kata dia.
Sehingga, ke depannya pihak Pemprov Jabar juga akan meminta kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk menyediakan rute penerbangan baru di Bandara Kertajati dan tidak sama dengan Bandara Husein Sastranegara di Bandung dan Soetta. (yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan