BANDUNG – Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung kembali mengggelar Bandung Agri Market (BAM) yang kedua kalinya di tahun 2019 berpusat di Balaikota Bandung, Minggu (15/9).
Kepala Dinas Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, di tahun 2019, BAM ini merupakan yang kedua kali.
“Tahun sebelumnya bisa sampai tiga kali sesuai amanah Pak Wali, kita coba cari format lain, bisa saja nanti satu bulan sekali digelar di kantor Dispangtan,” katanya.
Kegiatan BAM yang dilaksanakan sejak tahun 2015 lalu, diklaim telah berhasil dalam menanam sendiri dalam memenuhi kebutuhan keluarga atau untuk dijual.
“Seperti beberapa contoh yang terpanggil ada beberapa kelompok berkebun seperti yang di Unpad itu, sebagai salah satu contoh yang berhasil, mereka tidak hanya menenuhi kebutuhan keluarga dan lingkungan tapi juga bisa jadi produk tambahan untuk keluarga,” katanya.
Dia menyebutkan, BAM sekarang memiliki keunikan tersendiri. Ada beberapa yang baru disediakan mulai dari sayuran hidroponik. Menurutnya, sayuran tersebut produksinya lebih cepat, pemeliharanya mudah kemudian nilai ekonomisnya juga cukup tinggi. “Dan sekarang banyak permintaan dari pengusaha atau dari para penjual tapi memang tidak bisa memenuhi secara penuh karena keterbatasan,” ungkapnya.
Pihaknya mengakui untuk meningkatkan market bisnis belum memenuhi standar termasuk strategi, sebab belum ada lahan yang maksimal. “Salah satu ajakan kita kepada seluruh masyarakat bagaimana sebuah kota juga bisa membuat pertanian,” pungkasnya. (mg2/drx).
