Audisi PB Djarum Disoal KPAI

PURWEKERTO– Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Indonesia (PP PBSI) menyayangkan dihentikannya audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum mulai 2020 nanti. Menurut Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto hal itu bisa dibilang tragis.

“Masalah ini tragis. Jujur di awal saya datang ke Purwokerto ini dengan berbunga-bunga, karena saya pikir masalah audisi ini sudah menemukan jalan keluar. Terakhir saya mendapatkan surat yang isinya bahwa audisi umum tetap berjalan, karena ini menjadi salah satu cara atau metode bagaimana bulu tangkis Indonesia bisa terus konsisten menjaga re-generasi,” ungkap Budiharto, dalam konferensi pers jelang Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Hotel Aston Purwokerto, belum lama ini.

“PB Djarum sejauh ini menjadi klub yang paling berkontribusi besar menyumbang atlet hebat ke Pelatnas. Bahkan saat ini lebih dari 50 persen pemain Pelatnas adalah atlet PB Djarum,” tambahnya, seperti dikutip dari situs PB Djarum.

Dia menyatakan, audisi umum beasiswa bulu tangkis yang sudah berlangsung sejak 2006 silam, tak hanya sekadar mencari bibit. Namun, juga secara langsung memasarkan bulu tangkis ke seluruh penjuru Indonesia.

“Audisi umum ini tidak hanya mencari bibit bulu tangkis saja, tetapi juga memasarkan bulu tangkis ke seluruh penjuru tanah air. Dan ini memberikan kesempatan bagi pemain daerah, karena tidak semua atlet daerah mempunyai orang tua yang mampu mengantar anaknya ke Pulau Jawa, untuk berlatih bulu tangkis, demi mengejar mimpinya menjadi atlet bulutangkis andal,” kata Budiharto.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membenarkan telah mendesak Djarum Foundation untuk menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi citra merek dagang rokok Djarum, melalui audisi beasiswa bulu tangkis.

“Kami sepakat bahwa pengembangan bakat dan minat anak di bidang olahraga bulu tangkis harus terus dilakukan, tetapi tidak boleh ada eksploitasi anak,” kata Ketua KPAI Susanto seperti dikutip dari laman resmi KPAI.

Susanto mengatakan anak yang memiliki bakat harus difasilitasi dan mendapatkan pemenuhan hak untuk berkembang dengan baik. Pernyataan tersebut sekaligus untuk membantah pemberitaan yang seolah-olah menyebutkan KPAI meminta audisi beasiswa bulu tangkis tersebut dihentikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan