Antisipasi Rabies dengan Vaksin

CIMAHI – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi mengaku rutin melakukan kegitan vaksin rabies dalam setahun sekali. Sasaran vaksin adalah hewan yang berpotensi menularkan penyakit tersebut seperti, anjing, kucing dan kera.

Hal tersebut dikatakan, Kepala Bidang (Kabid) Pertanian Dispangtan Kota Cimahi Mita Mustikasari, saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Kamis (14/2).

Menurut Mita, setelah berkoordinasi dengan wilayah untuk pendampingan, maka pihaknya akan langsung berkeliling ke 15 kelurahan yang ada untuk melakukan vaksin rabies kepada hewan peliharaan. ”Jadi yang kita vaksin itu yang dipelihara, kalau yang liar akan kita eleminasi (pemusnahan),” ujarnya.

Disebutkannya, jika melihat rekap vaksin rabies tahun lalu, saat ini di Cimahi tercatat ada sekitar 485 ekor hewan yang divaksin.

”Anjing 75 ekor, dan kucing 410 ekor. Kalau kera nggak ada,” sebutnya.

Dijelaskannya, tanda-tanda anjing terkena rabies adalah air liurnya berlebih (hipersalivasi), agresif, takut cahaya, takut air, suka sembunyi ditempat gelap, dan mengigit benda apa saja yang bergerak didepannya.

”Jika menemukan anjing dengan tanda-tanda seperti itu bisa langsung melapor Ke Dispangtan atau Puskeswan,” bebernya.

Namun demikian, tetap diperlukan observasi selama 14 hari. Jika dalam waktu 14 hari anjing itu mati, maka bagian otak anjing akan diambil untuk dilakukan uji laboratorium. Hal itu dilakukan untuk penentuan diagnosa rabiesnya.

”Kalau 14 hari masih hidup setelah diobservasi, kemungkinan besar tidak rabies,” paparnya.

Untuk mengantisipasi rabies pihaknya akan melakukan vaksin bagi hewan peliharaan, khususnya anjing. Sebanyak 600 dosis vaksin sudah disiapkan secara cuma-cuma alias gratis.

”Kita mulai pada minggu ke-4 bulan februari 2019. Kita akan cepat tanggap ketika ada laporan gigitan hewan penular rabies, meskipun sejauh ini tidak ada laporan kasus,” pungkasnya. (ziz) 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan