Anjing Gila Teror Warga

NGAMPRAH–  Entah dari mana datangnya anjing-anjing liar tersebut. Sebab, dalam beberapa hari ini sudah ada 16 korban gigitan anjing yang diduga terinveksi penyakit Rabies.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Wiwin Aprianti membenarkan adanya keresahan warga terkait adanya anjing yang suka mengigit orang. Bahkan, jumlah korban gigitan anjing liar yang diduga membawa penyakit rabies terus bertambah di Kabupaten Bandung Barat.

Korban Gigitan Anjing Terindikasi Rabies di wilayah Cililin
(Foto Istimewa For Jabar Ekspres)

’’Dilaporkan hingga Rabu (13/2) bertambah 4 korban lagi. Total secara ke seluruhan hingga saat ini tercatat sudah 16 korban,’’kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Wiwin Aprianti saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Rabu (13/2).

Keempat orang yang menjadi korban gigitan anjing merupakan warga Kecamatan Rongga 1 orang, Cililin 1 orang dan 2 warga Sindangkerta. Sehingga, khusus yang terkena gigitan anjing liar berjumlah 13 orang. Sementara yang 3 orang digigit oleh anjing yang ada pemiliknya.

Dia menuturkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada hewan-hewan peliharaan dengan dibawa langsung ke Labolatorium. Bahkan, tim dari Disnakan Bandung Barat terus melakukan perburuan anjing-anjing liar yang menggangu warga tersebut.

’’ Kita terus berupaya, tim sudah diterjunkan kelapangan, namun sampai saat ini hewan anjing belum ditemukan,” ungkapnya.

Peta Rawan Gigitan Anjing Terindikasi Rabies di Bandung Barat
(Foto Istimewa For Jabar Ekspres)

Sejumlah warga yang terkena gigitan anjing kini dalam penanganan Dinas Kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Saat ini, kata dia, para korban sudah diberikan vaksin antirabies untuk mengantisipasi tertularnya rabies yang membahayakan manusia. Sejauh ini, mereka dalam kondisi baik dan tidak menunjukkan gejala terjangkit rabies.

Para korban akan kembali diberi vaksin pada 14 hari berikutnya setelah vaksin pertama diberikan. Menurut Wiwin, pemberian vaksin sebanyak 3 kali dengan dengan 1 dosis setiap pekan merupakan standar penanganan untuk mengantisipasi penyakit rabies.

“Untuk korban sudah ditangani oleh dinkes. Saat ini tim gabungan tengah mencari anjing tersebut lantaran bersembunyi hingga di kebun dan hutan sehingga menyulitkan pencarian. Dari keterangan para korban, mereka mengaku digigit anjing dengan ciri-ciri yang sama, yaitu berwarna cokelat kemerahan dan ada infeksi di bagian punggung,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan