Anggaran Pertahanan Naik Signifikan di 2020

CIMAHI – Jumlah anggaran yang bakal didapat Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI tahun 2020 bakal mengalami kenaikan. Dilihat dari pagu anggarannya, jumlahnya mencapai Rp 126 triliun.

Pernyataan tersebut disampaikan Dirjen Pothan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Bondan Tiara Sofyan usai mengisi orasi ilmiah dalam acara Dies Natalies Unjani Kota Cimahi di Gedung Sasana Krida, Kamis (20/6).

“Tahun 2019 Rp 109 triliun, naiknya dikit. Tahun depan baru naik, sudah ada pagu indikatif buat 2020 jadi Rp 126 triliun,” beber Bondan.

Menurutnya, meski belum ideal namun anggaran tersebut sudah memenuhi minimun essential force (kekuatan pokok minimun). Dimana saat ini sudah mencapai 63 persen.

Ia pun mengungkapkan anggaran pertahanan akan diarahkan, salah satunya untuk ancaman seperti bencana alam. “Bencana alam kemarin berturut-turut. Ada reorientasi menghadapi ancaman nyata,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Bondam juga menyampaikan ancaman era industri 4.0, dimana informasi bisa diperoleh tanpa batas. Namun, adanya kebebasan informasi disalahgunakan sejumlah pihak untuk memecah belah persatuan bangsa.

“Saya ingatkan adanya proxy war, kalau Menteri Pertahanan itu bilang perang mindset. Karena sekarang kita berada di era industri 4.0, itu kan era informasi tanpa batas, bersilewaran di mana saja di dunia maya,” kata Bondan.

Dia menyatakan, semua warga negara harus bisa membedakan dan tetap waspada terhadap kebebasan informasi ini. Di sela-sela orasi ilmiah, Bondan juga sempat menyampaikan pesan kepada sejumlah mahasiswa yang hadir, bahwa bela negara bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap warga negara dari berbagai latar belakang profesi.

“Caranya apa, melakukan yang terbaik, dalam posisi, dalam profesi masing-masing yang menentukan kita cinta sama bangsa ini,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, terang dia, TNI merupakan alat terdepan untuk menjaga pertahanan negara, dan terkait pertahanan, tentara harus bersama-sama rakyat. Untuk itu, lanjut Bondan, bagaimana rakyat bisa mendampingi TNI untuk mempertahankan negara maka perlu bela negara.

“Dari sananya kita bhineka kan, agamanya macam-macam, suku bangsanya macam-macam, belum lagi kita pulau-pulau, bukan satu daratan. Jarang ketemu sama orang Kalimantan misalnya. Sehingga tadi saya coba ingatkan itu, kebhinekaan itu kekayaan buat kita, tetapi ada ancaman, ancamannya kita bisa dipecah-belah,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan