Alat Pendeteksi Bencana Diinformasikan Rusak

NGAMPRAH– Alat pendeteksi dini bencana (early warning system) yang berada di Kampung Cihaliwung, RT 03/06, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, yang dipasang sejak tahun 2015, dilaporkan tidak lagi berfungsi. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) langsung melayangkan surat ke Badan Geologi untuk dilakukan pengecekan.

“Sekarang dilaporkan alatnya rusak maka kami laporkan ke Badan Geologi. Alat tersebut sangat diperlukan untuk mendeteksi datangnya bencana seperti longsor,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD KBB Agus Rudianto di Ngamprah, Selasa (12/3).

Selain di Cihaliwung, alat pendeteksi dini bencana juga terpasang di Kampung Tipar Timur, Desa Laksanamekar, Padalarang. Alat yang di pasang tak jauh dari Taman Makam Bahagia tersebut merupakan bantuan dari lembaga Bulan Sabit Merah dan dikelola oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB), Desa Laksanamekar.

Satu lagi alat serupa di pasang di Kampung Jati Radio, RT 02/12, Desa/Kecamatan Cililin, bantuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 2018. Dipilihnya lokasi tersebut karena pernah kejadian longsor pada 10 Maret 2017. Kejadian itu menyebabkan 4 rumah rusak berat, 4 korban luka, dan 90 kepala keluarga (KK) diungsikan. Longsor itu bukan kejadian pertama, tapi sudah yang ke tiga kali, setelah sebelumnya terjadi pada tahun 2015 dan 2016.

“Kalau alat early warning system di dua lokasi itu alhamdulillah masih berfungsi. Prinsip kerjanya ketika terjadi longsor ataupun pergerakan tanah maka akan mengeluarkan suara sirene,” jelasnya.

Alat tersebut, lanjut Agus, mengeluarkan suara yang cukup keras sehingga dapat terdengar hingga radius ratusan meter. Alatnya ada dua unit. Pertama, dipasang di puncak bukit. Kedua, berada di SMA Mitradarma Cililin. Saat dipasang, tim dari BPPT memberikan pengarahan dan simulasi kepada warga sekitar agar mengetahui cara kerjanya. Sehingga, jika alatnya rusak juga bisa langsung dilaporkan.

“Teknisi dari BPPT sudah memberikan nomor kontak kepada aparat Pemerintahan Desa Cililin. Sehingga jika terjadi bencana, akan ada informasi secara langsung melalui alat tersebut,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan