Ajay Berencana Berikan Santunan Anggota KPPS Yang Sakit dan Meninggal

CIMAHI – Akibat kelelahan setelah melaksanakan tugas sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Ramdan Suryanata, 28, akhirnya terkulai lemas dan harus mendapatkan perawatan di RSUD Cibabat sejak Minggu (21/4).

Warga Pondok Baru, Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi itu bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 83 Cipageran.

Saat ditemui di RSUD Cibabat, Jalan Amir Mahmud, Rabu (24/4), Ramdan masih terbaring di ruang rawat inap nomor 313 Gedung C Lantai 3. Kondisinya sudah membaik setelah mendapatkan perawatan selama tiga hari.

Alhamdulilah sudah membaik. Kata dokter hari ini udah boleh pulang,” kata Ramdan.

Dia menuturkan, proses pemungutan dan penghitungan suara yang memakan waktu lama membuat kondisi kesehatannya menurun. Apalagi tugas sebagai Anggota KPPS itu dimulai sebelum pelaksanaan pencoblosan, dengan menyiapkan logistik.

”Waktu itu kotak suaranya telat datang. Terus penghitungan itu kita beres sampai Kamis (18/4). Iya tenaga saya terkuras,” tuturnya.

Dia mengatakan, kondisi kesehatannya mulai menurun pada Jumat malam dan pada Minggu tiba-tiba ia mengalami sesak nafas, hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Akhirnya, keluarga langsung membawanya ke RSUD Cibabat.

”Saat itu, saya langsung dilarikan ke IGD (Instalasi Gawat Darurat). Kalau saya baru pertama ikut KPPS,” tandasnya.

Sementara itu Pihak RSUD Cibabat membenarkan adanya Anggota Kelompok Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Cimahi yang dirawat sejak Minggu (21/4).

”Masuknya ke IGD, Minggu malam dan sekarang sudah menjalani perawatan hari ketiga,” kata Asep Rusyaban, Kepala Seksi Pengembangan Mutu Keperawatann pada RSUD Cibabat.

Menurut keterangan dokter, lanjutnya, pasien yang merupakan Anggota KPPS itu mengalami kelelahan usai menjadi penyelenggara Pemilu 2019. Terlebih lagi, Ramdhan memiliki riwayat penyakit asma.

”Allhamdulilah hari ini dalam kondisi baik. Dokter menyatakan boleh pulang,” singkatnya.

Terpisah Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna mengakui jika memang beban kerja KPPS sangat berat dan memakan waktu kegiatan sampai dua hari.

”Wajar jika banyak yang kelelahan. Mestinya ada perhatian bagi KPPS dari KPU. Semoga ini jadi bahan evaluasi, dengan kegiatan Pemilu Serentak ini sangat luar biasa menyita waktu dan energi,” kata Ajay.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan