AHY Bungkam Bicara Koalisi

JAKARTA-Komandan Komando Satuan Tugas Ber­sama (Kogasma) Partai De­mokrat, Agus Harimurti Yud­hoyono (AHY) memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5) sore.

Pertemuan ini dilakukan secara pribadi antara Joko Widodo dan putra sulung presiden ke enam Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tidak ada menteri atau peja­bat lain yang mendampingi Presiden Jokowi maupun tokoh Partai Demokrat yang mendampingi AHY. Obrolan terlihat santai.

AHY bertemu Jokowi hanya sekitar 20 menit lalu AHY keluar dari istana. Ia mengata­kan, pertemuan itu sekadar silaturahmi dan membicarakan banyak hal kesibukan keduanya pasca Pilpres kemarin.

Tadi juga terjadi suasana yang baik, bersilaturahim kembali setelah kesibukan beliau dan kami juga di la­pangan selama 8 bulan terkahir ini, kata AHY.

Menurut AHY, silaturahmi juga dilakukan kepada para negarawan dan tokoh yang kerap dilakukanya setiap saat. Komunikasi itu tidak harus selalu berbicara komunikasi politik secara pragmatis te­tapi juga ada hal-hal besar lainnya. Nah kita juga selalu harus bisa membangun se­mangat untuk menjadi ba­gian besar mewujudkan In­donesia yang semakin baik ke depan, ujar AHY.

Yang jelas, lanjut AHY, se­mangatnya adalah ingin me­lihat Indonesia ke depan ini tentunya semakin baik. Kita juga harus terus bisa mengembangkan pemikiran, gagasan, karena tentunya sebagai se­mangat dari demokrasi dan juga keinginan mewujudkan Indonesia yang semakin baik ke depan, sambung AHY.

Mengenai kemungkinan membahas situasi politik paska Pemilu, Komandan Kogasma Partai Demokrat itu tidak mengingkarinya. Me­mang tadi sempat dibahas. Bahwa kita berharap paska 17 April 2019, hari pencoblo­san yang sudah kita lalui ber­sama, mudah-mudahan kita semuanya bisa tenang, sabar, melihat situasi perkembangan. Sekaligus juga mari sama-sama kita menjadi masyarakat yang dewasa dalam hal de­mokrasi yang sehat, ucap AHY.

Menurut AHY, sikap terbaik bagi adalah menunggu sampai dengan penghitungan terakhir yang nanti akan diumumkan secara resmi oleh KPU (Ko­misi Pemilihan Umum), penyel­enggara pemilu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan