37 Wisata di Selatan Terus Dikembangkan

NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat terus menggali potensi wisata baru terutama di wilayah selatan meliputi Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu hingga Rongga. Hal itu dilakukan untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) di bawah kepemimpinan Aa Umbara dan Hengki Kurniawan (AKUR).

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat, Cucu Hertika menjelaskan, dengan banyak lokasi wisata baru di wilayah selatan, maka pengunjung yang datang ke Bandung Barat tidak hanya terfokus ke wilayah utara meliputi Lembang, Parongpong dan Cisarua.

Menurut Cucu, berdasarkan data Disparbud KBB, tercatat 37 potensi objek wisata di wilayah selatan. “Dari laporan setiap kecamatan, ada 133 objek wisata yang bisa dikembangkan, 37 di antaranya di wilayah selatan,” katanya Selasa, (26/3).

Sejumlah objek wisata tersebut terdiri atas wisata alam, budaya, dan buatan. Di wilayah selatan, sebagian besar berupa objek wisata alam, seperti curug atau air terjun, pegunungan, dan perkebunan serta wisata budaya, seperti makam keramat, desa wisata, dan kampung adat.

Meski demikian, Disparbud masih harus melakukan verifikasi terhadap potensi objek wisata tersebut. Soalnya, banyak di antaranya yang berada di lahan Perhutani ataupun masyarakat.

“Sementara, untuk dikembangkan menjadi objek wisata oleh Pemkab, itu lahannya harus milik pemerintah. Jadi, kami harus lihat dulu, termasuk melihat potensi-potensi lainnya,” ujar Cucu seraya menambahkan, kendala lainnya yaitu infrastruktur, baik akses menuju tempat wisata maupun fasilitas di dalamnya.

Secara ke seluruhan, dia mengungkapkan, kunjungan wisata selama 2018 lalu mengalami peningkatan, yakni sebanyak 5,8 juta kunjungan terhadap 56 objek wisata. Sementara tahun 2017, tercatat sekitar 3 juta kunjungan.

Namun, sebagian besar masih berkunjung ke wilayah utara, seperti Lembang dan Cisarua. Itu pun, hampir semuanya merupakan objek wisata yang dikelola swasta.

Cucu berharap, pembukaan akses wisata ke wilayah selatan diharapkan dapat menambah jumlah kunjungan sehingga menjadi pendapatan daerah. “Termasuk harus bisa memberikan efek positif bagi warga sekitar,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan