Wujudkan Sekolah Adiwiyata Lebih Banyak

SOREANG – Untuk mendu­kung program cinta ling­kungang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung menyarankan agar setiap sekolah memiliki kon­sep berbasis lingkungan sehat dan hijau (Adiwiyata).

Kepala DLH Asep Kusumah mengatakan, untuk mewu­judkan Adiwiyata di setiap sekolah pihaknya akan ber­koordinasi dengan dinas pen­didikan untuk melakukan percepatan terbentuknya adiwiyata di seluruh sekolah yang ada di wilayah Kabupa­ten Bandung.

”Kita dorong semua sekolah menjadi Adiwiyata. Karena saat ini persoalan lingkungan menjadi pekerjaan paling berat dihadapi bersama,’’jelas Asep kepada wartawan ke­marin (1/3).

Dirinya menyebutkan, saat ini sekolah di Kabupaten Bandung ada 2 ribu sekolah. Namun, yang baru melaks­anakan Adiwiyata baru 6 per­sen saja.

Selain terbentuknya sekolah Adiwiyata lanju dia, Pemkab Bandung menginginkan pada 2020 Bersih Sampah. Serta penerapan dengan emmbe­rikan kesadaran kepada ma­syarakat untuk cinta kebersi­ han lingkungan. Sehingga, setiap sekolah Adiwiyata nantinya akan memiliki ma­syarakat binaan.

’’Jadi dengan adanya program Adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah, menyadari bahwa menjaga lingkungan sangat penting bagi keberlangsungan kehidu­pan kita,” ungkapnya.

Asep menambahkan, Adi­wiyata merupakan program pemerintah untuk menjadikan sekolah yang asri, nyaman, hijau bagi peserta didik. Adi­wiyata memiliki program kerja empat komponen ber­basis lingkungan hidup, ku­rikulum berbasis lingkungan hidup, kegiatan partisipatif, dan acuan untuk menjadikan sekolah unggul.

”Kita tidak boleh berhenti berinovasi tentang lingkungan hidup, ke depan DLH juga berkolaborasi bersama Disdik dengan menghadirkan pro­gram Sandi Padu (Sanitasi Adiwiyata Terpadu) ” ucapnya.

Berdasarkan beberapa penin­jauan DLH, lanjut Asep, ter­catat ada 44 sekolah adiwi­yata tingkat Kabupaten Bandung, 11 sekolah di ting­kat Provinsi serta 2 sekolah adiwiyata mandiri tingkat nasional, yakni SMP Cimaung dan SMP Margaasih.

”Kita ajak juga para siswa untuk melakukan program Lubang Cerdas Organik (LCO) dan Satapok. Jika se­muanya melakukan ini, Mulai dari penyampaian informasi, Sosialisasi di tingkat yang lebih kecil juga mempraktekannya, mudah-mudahan semua bisa ber­buat baik untuk lingkungan kita,” pungkas dia. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan