Waspadai Kanker Rahim Dengan IVA Tes

SOREANG – Sampai detik ini kanker Rahim dan Kanker Payudara masih menduduki peringkat pertama sebagai penyakit paling mematikan di dunia. Untuk pencegahannya bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini dengan (Infeksi Visual dengan Asam Asetat) IVA test.

Hal tersebut diungkap Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bandung Ema Jubaedah pada acara Seminar Kesehatan Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara dalam Rangka Menyongsong Hari Kartini di Gedung Dewi Sartika Soreang, Rabu (21/3).

“Kanker jenis ini sangat mematikan. Sebagai perempuan sudah sepatutnya melakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini melalui IVA Test,” kata Ema ketika ditemui kemarin (21/3)

Ema menyebut, seorang perempuan yang belum terdiagnosa menderita kanker dianjurkan untuk melakukan IVA Test untuk menghindari kemungkinan terjangkit. Namun bagi penderita juga dapat menjalankan pengobatan yang tepat agar dapat meningkatkan kualitas hidup.

Pada kesempatan yang sama Asisten Administrasi Kabupaten Bandung Siti Nuraini Alimah, menyatakan seminar ini adalah hal yang penting karena penyakit ini masih sulit dicari pengobatannya.

“Bagi kami seminar ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan arti kesehatan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Kanker merupakan penyakit yang masih sulit untuk diobati, tapi kalau kita dapat mendeteksi dini tentunya punya peluang dan harapan untuk sembuh,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Kurnia Dadang M. Naser mengatakan, langkah promotif bagi pencegahan kanker serviks melalui seminar dan sosialisasi dan langkah preventif melalui IVA Test harus terus menerus dilakukan mengingat masih tingginya angka kematian akibat penyakit ini.

Nia mengungkapkan, untuk tahap awal pelayanan pemeriksaan IVA baru tersedia di 22 Puskesmas dengan 22 tenaga kesehatan terlatih dan 15 dokter. Dalam upaya pencegahan tersebut, Dia berharap kauam perempuan khususnya yang ada di Kabupaten Bandung bisa melakukan pemeriksaan IVA sesuai dengan wilayah tempat tinggalnya masing-masing.

“Saya harap pemeriksaan IVA ini bisa dilakukan kaum perempuan di puskesmas masing-masing. Selain menghemat biaya, upaya prefentif ini akan sangat bermanfaat. Karena jika sudah tervonis penyakit kanker serviks, kerugian bukan saja secara fisik, psikis bahkan ekonomis,” paparnya. (yul/yan)

Tinggalkan Balasan